Minggu, 01 Oktober 2023 | 03:47
NEWS

Mencegah Kanker Usus Besar dengan Deteksi Setiap 10 Tahun

Mencegah Kanker Usus Besar dengan Deteksi Setiap 10 Tahun
dr Harlinda Haroen, Sp.PD-KHOM

ASKARA - Tak sekadar sebuah seremoni, peringatan Hari Kanker Internasional merupakan momentum agar seseorang terbiasa melakukan deteksi dini mencegah timbulnya sel kanker di tubuh. Termasuk deteksi kanker usus besar atau disebut kanker kolorektal.

Melansir dari presentasi dr Harlinda Haroen, Sp.PD-KHOM dari edukasi kesehatan yang diselenggarakan Siloam Hospitals Manado melalui Webinar, Kamis (11/2), dikatakan bahwa kanker kolorektal dapat dideteksi sejak dini dengan kolonoskopi.

Harlinda Haroen menyarankan agar masyarakat dapat menjalani kolonoskopi setidaknya 10 tahun sekali. Selain deteksi melakui kolonoskopi, juga disarankan setiap tahun melakukan pemeriksaan colok dubur, cek kadar CEA (pertanda tumor) dalam darah dan tes feses (kotoran tinja).

"Tujuannya untuk mendeteksi adanya polip sejak dini agar pertumbuhan sel abnormal bisa ditanggulangi sebelum menjadi kanker," ungkap dr Harlinda, yang berpraktek tetap di Siloam Hospitals Manado.

Mendeteksi adanya polip merupakan langkah utama, selain dapat mengenali gejala kanker usus besar, yaitu ketika polip sudah berubah ganas, biasanya muncul gejala berupa berdarah saat buang air besar, diare, dan sembelit tanpa sebab yang berlangsung lebih dari enam minggu. 

Lalu, merasakan buang air besar yang tidak tuntas serta penurunan berat badan dengan cepat tanpa sebab dan badan terasa lemah.

Mencegah Kanker Usus Besar

dr Harlinda Haroen mengatakan, penyebab kanker kolorektal ada yang bisa dikendalikan dan beberapa tidak bisa diubah karena melekat pada penderita. 
Menurutnya, faktor risiko kanker usus besar yang tidak bisa diubah antara lain faktor usia di atas 50 tahun, punya riwayat polip, penyakit usus besar, dan faktor keturunan.

"Namun, ada juga faktor risiko yang bisa dikendalikan, yakni menjaga gaya hidup sehat dan pola makan bergizi seimbang," ujar Haroen.

Disebutkan, pencegahan dapat dilakukan melalui diet seimbang, terutama bagi penderita diabetes dan membatasi konsumsi daging merah termasuk daging olahan dan berhenti merokok serta berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol.

Kanker Usus Besar menempati urutan ketiga sebagai kasus kanker di Indonesia. Kanker yang walaupun amat sangat bisa dideteksi dini, namun di sisi lainnya gaya hidup tidak sehat memiliki pengaruh dominan. 

Kanker kolorektal merupakan keganasan yang menyerang jaringan usus besar san rektum/bagian usus paling bawah sampai anus/dubur.

Komentar