Kamis, 25 April 2024 | 12:04
NEWS

Terungkap, Percakapan Terakhir Pilot Sriwijaya SJ182 Sebelum Hilang dari Radar dan Jatuh

Terungkap, Percakapan Terakhir Pilot Sriwijaya SJ182 Sebelum Hilang dari Radar dan Jatuh
Sriwijaya Air (Airmagz.com)

ASKARA - Direktur Utama AirNav Indonesia, Pramintohadi Sukarno mengungkapkan komunikasi terakhir antara pilot Sriwijaya Air SJ182 dengan petugas air traffic controller (ATC), saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (3/2) kemarin. 

Menurut Pramintohadi antara Kapten Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ182 dengan ATC berjalan lancar. 

Namun, selang beberapa menit kemudian komunikasi terputus hingga akhirnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 diketahui jatuh.

Petugas ATC sempat beberapa kali menginstruksikan pilot agar menambah ketinggian, dan dijawab "clear" oleh pilot.

Berikut detik-detik jelang jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Cengkareng-Pontianak tersebut:

14.36 WIB

Sriwijaya Air SJ182 take off dan mengontak ATC saat berada di ketinggian 1.700 kaki. ATC menginstruksikan agar naik ke ketinggian 29 ribu kaki mengikuti prosedur SID atau standar alur keberangkatan.

14.38 WIB

Setelah ketinggian 7.900 kaki, pilot meminta arah 0.75 derajat kepada ATC dengan alasan cuaca. ATC kemudian memberikan izin dan diinstruksikan naik ke ketinggian 11 ribu kaki dan dijawab "clear" oleh pilot.

"Ini memang dijawab oleh pilot 'clear', kita minta naik ke ketinggian 11 ribu kaki karena pada ketinggian yang sama ada pesawat dalam posisi yang sama yang akan terbang juga ke Pontianak yaitu AirAsia," jelas Pramintohadi.

14.39 WIB

Sriwijaya Air berada di ketinggian 10.600 kaki, ATC menginstruksikan pilot naik ke ketinggian 13 ribu kaki dan masih direspons dengan baik.

"Selama proses dari jam 14.36 sampai 14.39 tidak ada laporan pesawat dalam kondisi tidak normal, jadi ini semua berlangsung dengan normal," kata Pramintohadi.

Tak lama kemudian, Sriwijaya Air SJ182 terpantau radar berbelok kiri ke arah Barat Laut, padahal seharusnya belok kanan di posisi 0,75 derajat.

14.40 WIB

ATC mencoba meminta konfirmasi kepada pilot SJ-182, namun tidak direspons hingga akhirnya pesawat tersebut hilang dari radar.

ATC berusaha memanggil hingga 11 kali dibantu oleh penerbangan lain, namun tidak ada respons.

"ATC berusaha memanggil berulang kali sampai 11 kali, kemudian dibantu juga oleh beberapa penerbangan lain, antara lain Garuda untuk mencoba melakukan komunikasi dengan SJ182, namun tidak ada respons," ungkap Pramintohadi.

Komentar