Kamis, 25 April 2024 | 18:22
MILITER

Pesawat Tempur Jatuh di Blora, Kasau: Risiko Tugas Insan Angkatan Udara

Pesawat Tempur Jatuh di Blora, Kasau: Risiko Tugas Insan Angkatan Udara
Pesawat tempur TNI AU jatuh di Blora (Dok Istimewa)

ASKARA - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menegaskan, peristiwa jatuhnya Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle di Desa Nginggil, Kradenan, Kabupaten Blora, merupakan risiko dari tugas prajurit sebagai insan Angkatan Udara.

"Accident ini merupakan pengalaman yang sangat-sangat berharga sekali dan merupakan risiko dari tugas kita sebagai insan Angkatan Udara," kata Fadjar di hadapan para penerbang Lanud Iswahjudi, dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7).

"Kehadiran saya di sini untuk memberi semangat kalian semua, segera terbang dan ciptakan suasana terbang yang profesional," lanjut Fadjar. 

Ditegaskan Fadjar, para penerbang adalah aset yang sangat berharga dan meminta para komandan dan senior untuk membimbing serta secara berjenjang turut mengawasi dalam pelaksanaan tugas sehingga tercipta suasana profesional dan terbuka.

Fadjar juga berpesan kepada seluruh penerbang untuk tetap semangat dalam menjalankan tugas menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.

Sebelum memberi pengarahan itu, Fadjar terlebih dahulu mengunjungi kediaman Kapten Pnb Anumerta Allan Safitra, yang meninggal dunia dalam insiden di Blora.

Fadjar menyampaikan langsung ucapan belasungkawa kepada istri Allan beserta keluarga.

Diketahui, pesawat tempur itu dilaporkan jatuh di wilayah pegunungan, Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7) malam.

Pesawat tersebut hilang kontak saat latihan terbang malam. TNI AU di Lanud Iswahjudi mendapat informasi dari masyarakat ada pesawat jatuh di kawasan Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah. 

Komentar