Sabtu, 20 April 2024 | 18:59
NEWS

Rencana Menang Jadikan Borobudur Pusat Ibadah Dunia Direspons Positif DPD RI

Rencana Menang Jadikan Borobudur Pusat Ibadah Dunia Direspons Positif DPD RI
(Dok Istimewa)

ASKARA - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholis Qoumas berencana menjadikan Borobudur sebagai pusat ibadah dunia. Bahkan, Menag siap mengawal langsung persiapan-persiapan yang dibutuhkan termasuk memfasilitasi umat Budha untuk mewujudkannya.

Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin merespons positif rencana Menag Yaqut tersebut. Menurut Sultan, Borobudur sebagai candi atau kuil sekaligus monumen Budha terbesar di dunia tersebut sangat tepat bila dimanfaatkan bukan hanya sebagai destinasi wisata dan ziarah keagamaan, tetapi juga sebagai tempat ibadah umat Budha di dunia.

"Borobudur bukan hanya tentang umat Budha saja, lebih dari itu, Borobudur merupakan akar sejarah perjalanan perkembangan kehidupan spiritualitas bangsa Indonesia. Jadi dengan membuat Candi Borobudur menjadi pusat ibadah umat Budha di dunia, saya yakin akan terjadi multiplier effect yang luar biasa bagi kehidupan sosial, ekonomi, politik, serta budaya Indonesia," ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (31/1).

Sultan mengatakan, Candi Borobudur yang dibangun dengan tujuan menginspirasi kebajikan bagi segenap umat manusia. Pada zaman dahulu, para peziarah lintas negara dan agama telah mengunjungi monumen ini, mempelajari nilai kebajikan, dan terinspirasi olehnya. 

"Jadi dengan keinginan Menteri Agama tersebut bukan hanya menjadikan kuil di Borobudur termanfaatkan dalam ritual ibadah. Dengan penduduk yang mayoritas muslim Borobudur akan menjadi sebuah pesan kepada seluruh dunia bahwa Indonesia sangat baik dalam mengejawantahkan sikap pluralisme serta kebajikan di ruang kehidupan kebangsaan," tambahnya.

Meski begitu, Sultan berharap, Menag Yaqut dapat mengkomunikasikan dan merangkul seluruh pihak dalam mewujudkan kebijakan tersebut. Terutama meminta dukungan kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

"Saya kira tantangan kepada Menteri Agama adalah untuk mampu menyatukan persepsi di semua lini (suprastruktur politik) agar keinginan ini bisa terwujud tanpa ada hambatan. Apalagi saya mendengar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sangat gembira dan bahkan agenda tersebut juga pernah menjadi idenya dulu. Tentu akan sangat mudah ke depannya," tandas senator  asal Bengkulu tersebut.

Komentar