Sabtu, 11 Mei 2024 | 04:57
NEWS

Soal Tragedi Sriwijaya SJ-182, Begini Kata Luhut Panjaitan

Soal Tragedi Sriwijaya SJ-182, Begini Kata Luhut Panjaitan
Sriwijaya Air 2 (sindonews.com)

ASKARA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menjadi momentum pemerintah memperbaiki sistem pemeliharaan pesawat dalam negeri.

"Ini merupakan suatu tragedi yang menurut saya, kita akan perbaiki terus ke depan di dalam pemeliharaan pesawat-pesawat kita," kata Luhut dalam keterangannya secara virtual, Senin (11/1).

Luhut turut menyampaikan bela sungkawa atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). 

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, atau 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten. 

Pesawat teregistrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu jatuh saat akan menanjak ke ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut. Sebelum lepas landas, sempat menunda keberangkatannya selama 30 menit karena cuaca hujan. 

Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena mengatakan, kondisi pesawat dalam keadaan baik karena sebelumnya terbang ke Pontianak dan Pangkal Pinang dan tidak ditemukan masalah. 

"Laporan dari maintenance, lancar," katanya dalam keterangannya, Sabtu (9/1) malam.

Pesawat Boeing 737-500 yang berusia 26 tahun itu diawaki enam awak aktif. Dengan rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, dan enam awak sebagai penumpang.

Tim SAR gabungan yang telah bekerja penuh 24 jam terakhir berhasil mengangkat sejumlah bagian komponen pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Beberapa komponen pesawat ini kemudian diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diidentifikasi. 

Komentar