Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:04
NEWS

Tim Gegana Sterilisasi Empat Gereja di Gunungkidul

Tim Gegana Sterilisasi Empat Gereja di Gunungkidul
(Antara)

ASKARA - Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan sterilisasi empat gereja di Kabupaten Gunungkidul dalam rangka memberikan kepastian keamanan dan penerapan protokol kesehatan selama perayaan Natal.

Kepala Subbag Dalops Bag Ops Polres Gunungkidul Iptu Sumardi mengatakan, empat gereja yang dilakukan sterilisasi yakni Gereja Santo Petrus Kanisius Baleharjo (Karangmojo), Gereja Kristen Jawa Wonosari, Gerejo Santo Yusuf Logandeng (Playen), dan Gereja Katolik Kelor (Karangmojo).

"Empat gereja ini memiliki jemaat banyak, sehingga kami melakukan sterilisasi di gereja ini," katanya, Rabu (23/12).

Iptu Sumardi mengatakan, sterilisasi untuk memberikan rasa aman bagi umat Kristiani yang akan melaksanakan perayaan Natal 2020. Sejauh ini situasi di Kabupaten Gunungkidul masih aman dan tidak ditemukan gangguan.

"Sampai saat ini, kondisi keamanan di Gunungkidul terpantau aman dan kondusif. Kami berharap perayaan Natal 2020 juga berjalan lancar, aman dan kondusif," ujarnya.

Pantauan di Gereja Santo Petrus Kanisius Baleharjo sejumlah anggota Tim Gegana Polda DIY yang dibekali peralatan canggih memeriksa sudut-sudut ruangan. Alat pendeteksi logam digunakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya bahan berbahaya. Sejumlah buku hingga ornamen yang terpasang di gereja juga turut diperiksa. Termasuk saklar listrik juga tidak luput dari pemeriksaan.

Iptu Sumardi juga mengatakan selain sterilisasi, petugas juga melihat sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan di setiap gereja dalam mengantipasi penyebaran Covid-19. Pihak gereja sangat memahami kondisi ini, sehingga segalanya sudah disiapkan mulai dari tempat cuci tangan, thermogun, hingga penataan tempat duduk jemaat.

"Keamanan protokol kesehatan juga diutamakan pada masa pandemi ini, di samping aman juga sehat," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksanaan Natal Gereja Santo Petrus Heru Tri Cahyanto mengatakan, Natal tahun ini secara ibadah diselenggarakan sederhana. Kapasitas umat yang boleh mengikuti misa sesuai dengan rekomendasi gugus tugas yakni 40 persen dari kapasitas gereja.

"Kapasitas gereja sebanyak 1600 orang namun gugus tugas merekomendasikan hanya diisi 40 persen. Kami memahami kebijakan ini demi keselamatan bersama," jelasnya. (ant)

Komentar