Rabu, 15 Mei 2024 | 23:14
NEWS

Terbesar di Asia Tenggara, Indonesia Resmi Punya PLTS Terapung

Terbesar di Asia Tenggara, Indonesia Resmi Punya PLTS Terapung
Peresmian pembangunan PLTS Terapung. (Industry/Ist)

ASKARA - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara diresmikan pembangunannya pada Kamis (17/12). 

PLTS yang terpasang di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat ini merupakan proyek Independent Power Producer (IPP), kerja sama PT PJBI dan MASDAR (UAE), anak usaha dari Mubadala Investment Company, perusahaan investasi yang dimiliki oleh Pemerintah United Arab Emirates (UAE). 

Dengan investasi senilai USD 129 juta, PLTS terapung ini diproyeksikan memproduksi listrik sebesar 250 GWh/tahun.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, Kementerian ESDM terus berupaya mendorong badan usaha agar tetap menyediakan pasokan listrik yang cukup melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dan memperhatikan rantai pasok energi primer.

Ketersediaan listrik dan kemudahan akses bagi masyarakat serta harga yang terjangkau, menjadi kewajiban yang harus diwujudkan oleh pemerintah. 

"Dibuktikan dengan capaian rasio elektrifikasi pada akhir 2019 sebesar 98,89 persen dan ditargetkan menjadi 99,9 persen pada 2020," jelasnya, Jumat (18/12).

Selain memanfaatkan sumber-sumber energi berbasis fosil sebagai sumber energi listrik, pemerintah juga memanfaatkan sumber-sumber energi baru terbarukan yang lebih ramah lingkungan, seperti energi surya dan air sebagai wujud komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor pembangkit.

"Indonesia telah berkomitmen di dalam Paris Agreement pada COP-21 dengan target penurunan GRK sebesar 29 persen dari Business as Usual (BAU) pada tahun 2030 tanpa bantuan internasional dan target sebesar 41 persen dengan bantuan internasional," papar Dadan.

PLTS Terapung Cirata merupakan bagian dari Proyek Percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan Pemerintah RI melalui PT PLN (Persero) dalam rangka meningkatkan bauran energi baru terbarukan agar mencapai target 23 persen energi terbarukan di tahun 2025.

Nilai investasi proyek ini mencapai USD 129 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun dengan komposisi saham 51 persen oleh PT PJBI dan 49 persen Masdar. Nantinya, PLTS Terapung Cirata akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energy (PMSE). (industry)

Komentar