Sabtu, 18 Mei 2024 | 18:38
OPINI

Yuk Kita Ke Belanda (Bag. 10)

Belanda, Negeri Tempat Susu Dan Madu Mengalir

Belanda, Negeri Tempat Susu Dan Madu Mengalir
Logo kaleng susu cokelat Droste

Artikel ini dipersembahkan untuk saudari Tandy Aan. Melk drinken is gezond = Minum susu itu sehat.

Meskipun Belanda hanya negara kecil yang dihuni sekitar 16 juta jiwa, tenyata negara ini memiliki hampir 30.000 peternakan dengan empat juta sapi. Seekor sapi bisa menghasilkan lebih dari 35 liter susu setiap hari. Itulah sebabnya negara Belanda menjadi produsen susu terbesar sedunia sekaligus disebut sebagai negara tempat susu dan madu mengalir.

Minum susu bagi sebagian orang Indonesia adalah hal mewah. Namun tidak begitu dengan Belanda. Kegemaran mereka mengonsumsi susu telah membuat negara yang memiliki populasi sekitar 16 juta penduduk ini, dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kesehatan penduduk yang tinggi di dunia.

Bagi orang Belanda, susu menjadi asupan wajib harian, mulai dari sarapan hingga menjelang tidur. Bahkan di pub kita pun bisa menemui orang minum susu. Tingginya angka produksi sapi perah di Belanda berpengaruh signifikan terhadap tingkat konsumsi susu di negara ini. Konsumsi produk susu warga Belanda mencapai 140 liter per kapita dan bisa jadi angka ini tertinggi di dunia.

Sapi bisa menghasilkan banyak produk pangan seperti susu, keju, dan daging. Wajar jika para petani di Frisian menyebut sapi dengan panggilan “Us Mem” (ibu kami). Anak-anak di negara Belanda, bahkan di Indonesia, sangat senang minum susu atau bubuk susu cokelat. Yang paling terkenal dan sudah ada di Indonesia sejak puluhan tahun adalah bubuk cokelat merek Droste. Logo kaleng susu cokelat Droste adalah gambar seorang biarawati yang membawa baki berisi segelas cokelat panas dan sebuah kotak dengan merek sama.

Bagi orang Belanda maupun para lansia seperti Mang Ucup, bila mereka melihat logo Droste sering timbul “Droste Effect” yaitu teringat kembali kenangan di masa kanak-kanak mereka. Mereka memiliki slogan seperti “Melk Moet“ atau “Susu itu Harus!” Warga Belanda dianjurkan minum susu sedikitnya tiga gelas tiap hari.

Sejak tahun 1937 pemerintah Belanda menyediakan susu gratis bagi murid Sekolah Dasar. Hasilnya bisa dilihat dari generasi muda di Belanda sekarang yang rata-rata 4,5 cm lebih tinggi daripada generasi sebelumnya. Orang Indonesia mulai melestarikan minum susu dan makan keju sekitar tahun 1938. Awal mulanya, dibentuk paguyuban pengumpul susu pertama di Indonesia yang bernama Bandoengsche Melk Centrale (BMC). Pendirinya adalah Louis Hirchsland dan Van Zijl, juragan susu di zaman pemerintahan kolonial Belanda.

Sampai hari ini pun di Bandung ada restoran bernama BMC. Suatu ketika, Direktur BMC pada saat itu dengan bangga menyatakan, “Vergeet U niet, dat er in geheel Nederlandsch Oost-Indie slechst een Melk centrale is, en dat is de Bandoengsche Melkcentrale !” Jangan lupa, bahwa di seluruh Hindia Belanda hanya ada satu saja pusat susu yaitu Bandoengsche Melk Centrale (BMC). hartelijk bedankt = terima kasih. Tot ziens = sampai jumpa.

Mang Ucup

Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar