Jumat, 10 Mei 2024 | 09:00
NEWS

Rizieq Tolak Umumkan Hasil Tes, FPI Tak Ingin Masalah Kesehatan Dipolitisasi

Rizieq Tolak Umumkan Hasil Tes, FPI Tak Ingin Masalah Kesehatan Dipolitisasi
Petinggi FPI Rizieq Shihab. (Bbc/Getty Images)

ASKARA - Petinggi FPI Rizieq Shihab menolak memublikasikan hasil swab test Covid-19 yang telah dilakukannya. 

Alasannya, setiap pasien memiliki hak yang dijamin oleh undang-undang. 

"Kalau hasil, beliau menyatakan tidak mengizinkan hasil dari medical beliau untuk dipublikasikan. Perlu diketahui hal itu dijamin undang-undang, bahkan itu hak asasi dari tiap pasien," jelas Wakil Sekretaris Umum DPP FPI Aziz Yanuar kepada wartawan di Rumah Sakit UMMI, Kota Bogor, Sabtu (28/11).

Menurutnya, identitas pasien tidak langsung dipublikasikan dalam tahapan deteksi Covid-19. Mengingat identitas setiap pasien perlu dijaga. 

"Setahu saya berkali-kali hasil swab, hasil pemeriksaan dulu ya, beberapa kali nama pasien dirahasiakan hasilkan positif, negatif. Seperti itu," tutur Aziz. 

FPI tidak ingin kondisi kesehatan dijadikan bahan politisasi untuk kepentingan pihak-pihak yang membenci Rizieq. Aziz membandingkan dengan kasus lain, di mana nama pasien tidak pernah dipublikasikan kepada publik.

"Kenapa ini kok getol banget khusus untuk Habib Rizieq, ada apa? Janganlah permasalahan kesehatan, permasalahan kemanusiaan ini dipolitisasi, dimanfaatin kepentingan-kepentingan. Apalagi unsurnya kebencian atau ketidaksukaan," jelasnya.

Rizieq sendiri dirawat di Rumah Sakit UMMII sejak Rabu (25/11). Aziz mengemukakan bahwa Rizieq dalam keadaan sehat dan tidak terjangkit Covid-19.

Sebelumnya, pihak keluarga Rizieq menolak dilakukannya swab test ulang. Hal itu dibenarkan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.

"Iya, pihak keluarga (yang menolak)," katanya di Balai Kota Bogor, Jumat malam (27/11). 

Padahal, untuk melakukan rangkaian pemeriksaan Covid-19 telah ada ketentuan berlaku. Guna mencegah penyebaran dan penularan virus corona. 

"Kita kan menjalankan undang undang, ada mandat menjalankan undang undang karantina. Jadi, Rumah Sakit UMMI itu masih wilayah NKRI, wilayah Kota Bogor, wilayah saya, nggak bisa sembarangan menolak," tegas Bima.  

Komentar