Senin, 20 Mei 2024 | 15:41
NEWS

TPNPB Klaim Penyerangan di Pogapa: Bagian Interaksi dengan Masyarakat dan Perjuangan

TPNPB Klaim Penyerangan di Pogapa: Bagian Interaksi dengan Masyarakat dan Perjuangan
Tetoris Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua (Dok KKB)

ASKARA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menegaskan ketidaktundukan terhadap pernyataan Kepolisian Daerah Papua tentang serangan di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Mereka mengklaim bahwa dalam aksi penyerangan, sering berinteraksi dengan masyarakat, sehingga membuat aparat sulit bertindak karena khawatir akan keselamatan warga sipil.

Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, menyatakan bahwa kelompoknya telah memperingatkan masyarakat untuk menjauhi daerah konflik. Mereka menetapkan wilayah perang di beberapa daerah Papua, dengan tujuan mengusir penduduk Indonesia ilegal. Sebby juga menjelaskan bahwa peperangan yang dilancarkan TPNPB adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan atas nama masyarakat Papua asli.

Serangan terbaru TPNPB terjadi di Polsek Homeyo dan pos Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo, menyebabkan satu warga sipil tewas dan SDN Inpres Pogapa dibakar. Panglima TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma Egianus Kogoya sebelumnya telah menetapkan wilayah perang sejak 2017.

Dalam melakukan aksi penyerangan, TPNPB disebut kerap berbaur dengan masyarakat. Hal ini membuat Tentara Nasional Indonesia atau TNI-Polri sulit melepas serangan balasan karena khawatir mengenai warga sipil.

Menurut dia, TPNPB sudah mengumumkan wilayah perang. Daerah perang itu berada Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak Papua, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Maybrat, dan kini termasuk Paniai. "Itu wilayah konflik bersenjata," ujar dia.

Perihal tudingan aparat soal kelompok nersenjata berbaur dengan masyarakat, Sebby menjelaskan soal alasan kelompok bersenjata perlu berbaur di tengah masyarakat. Alasannya peperangan yang digencarkan TPNPB merupakan perjuangan atas nama masyarakat Papua yang menginginkan merdeka.

 

 

Komentar