ASKARA - Media sosial diramaikan beredarnya video pencopotan baliho pimpinan FPI Rizieq Shihab yang diduga dilakukan oleh prajurit TNI.

Video berdurasi 11 detik yang beredar luas di jejaring Twitter, Instagram, dan Youtube pada Rabu malam (18/11) memperlihatkan sejumlah orang tanpa ragu mencopot baliho bergambar Rizieq dengan pose setengah badan.

Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda juga membagikan rekaman itu melalui akun Twitter @permadiaktivis1.

"Sebenarnya bukan tugas TNI untuk membersihkan sampah. Tapi karena ini sampah peradaban, terpaksa TNI turun tangan. Terima kasih TNI," tulis Abu Janda dalam keterangan unggahannya.

Abu Janda mengatakan, lokasi baliho bergambar Rizieq itu dicopot di Jakarta pada Selasa malam (17/11).

Senada, pegiat media sosial Denny Siregar juga menggunggah rekaman video itu.  

"Mulai diturunkan..," tulisnya dalam akun Twitter @Dennysiregar7.

Sejumlah warganet pun membalas cuitan Denny Siregar.

"Seharus nya menjadi tugas SatPol PP. Tp kita dukung TNI bersihkan DKI," tulis akun @Danks05282530.

"Semoga diikuti oleh ormas2 lain bergerak menurunkan baliho rijik seantero bumi NKRI. Orang ini tdk layak hidup di negeri ini. Lbh banyak mudoratnya drpd manfaatnya," akun @pembayun75 menjelaskan.

"Gini kan berwibawa.... bikin rakyat merasa terlindungi. TNI dan Polri jk kasar menghadapi oknum2 penebar provoksi dan yg berseberangan dgn ideologi pancasila lbh disukai rakyat pecinta NKRI.  Sikatt saja kan punya seragam resmi dan senjata ( bukan daster )," akun @rekamjeja memberikan dukungannya.

FPI kemudian menanggapi rekaman video pencopotan baliho Rizieq. Mereka meragukan aksi itu dilakukan oleh anggota TNI.

"Masa iya TNI kerjanya malem-malem, diem-diem dan buru-buru gitu takut ketauan orang. Ini mau pancing kita buat musuhin TNI," tulis FPI melalui akun Twitter @DPPFPI_ID.

FPI meminta semua pihak tidak terprovokasi dengan aksi pencopotan baliho Rizieq. 

"Ingat ya, musuh FPI itu ketidak-adilan. Bukan Negara, bukan Polri, bukan TNI atau instansi-instansi lain dalam pemerintahan. Be Smart Netizen," jelasnya. (dbs)