Antisipasi Dampak Skenario Terburuk Erupsi Gunung Merapi
ASKARA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan geladi ruang atau tabletop exercise (TTX) dan tactical floor game (TFG), untuk penguatan kesiapsiagaan menghadapi ancaman Gunung Merapi.
Tujuan latihan itu mengantisipasi dampak skenario terburuk erupsi Gunung Merapi dan memperkuat mekanisme kerja sama. Serta koordinasi penanganan darurat bencana yang efektif.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) B. Wisnu Widjaja menyampaikan, kegiatan itu menjadi kesempatan baik bagi para pelaku TTX memberikan masukan dan pengalaman penanganann yang lebih baik.
"Empat target dari latihan ini yakni mencegah terjadinya korban jiwa atau zero victim, sesedikit mungkin warga terdampak, meminimalkan dampak ekonomi maupun infrastruktur," kata Wisnu di Yogyakarta, Selasa (17/11).
Setiap gubernur, bupati, walikota harus segera menyusun rencana kontingensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan, khususnya menyikapi situasi Merapi saat ini.
"Dalam hal ini BNPB bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta serta kabupaten menyelenggarakan latihan geladi ruang atau tabletop exercise ini," imbuh Wisnu
Kepala Pelaksana BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Biwara Yuswantana mengatakan, ada ruang yang perlu dipersiapkan dengan sifatnya tidak terduga.
"Ini menjadi pertimbangan, apakah yang direncanakan dengan baik dalam TTX dan TFG ini dapat betul-betul meng-cover kondisi yang mungkin terjadi," tutur Biwara.
Latihan geladi ruang ini merupakan tindak lanjut salah satu arahan Presiden Joko Widodo dalam Rakornas Penanggulangan Bencana 2020, yakni seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Urgensi kesiapsiagaan ini merespons kenaikan status vulkanik Gunung Merapi yang terus meningkat. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan status vulkanik dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) pada 5 November 2020.
Meski potensi bahaya tidak sebesar tahun 2010 lalu, potensi bahaya yang patut diwaspadai yaitu rantai penularan virus Corona. Di sisi lain, potensi bahaya banjir lahar dingin patut diwaspadai, di wilayah yang berdekatan dengan sungai-sungai berhulu dari puncak Gunung Merapi
Komentar