Jumat, 19 April 2024 | 10:56
NEWS

Slamet Ramadhan, Penghuni Gunung Ciremai Terpantau Sehat

Slamet Ramadhan, Penghuni Gunung Ciremai Terpantau Sehat
Slamet Ramadhan, Macan Tutul Jawa penghuni Gunung Ciremai terekam kamera. (IG/gunung_ciremai)

ASKARA - Sejumlah satwa yang tinggal di alam liar kerap terekam menampakkan wujudnya. Seperti keberadaan Macan Tutul Jawa yang populasinya diperkirakan sudah langka.

Baru-baru ini petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menyalin data camera trap yang dipasang beberapa bulan lalu.

"Kami pasang tujuh camera trap sejak April hingga November. Empat camera trap sudah kami salin datanya," kata PEH Idin Abidin melalui akun Instagram @gunung_ciremai yang diunggah Rabu (4/11).

Pemasangan kamera bertujuan memantau keberadaan satwa liar yang terancam punah di dalam kawasan TNGC, terutama memantau Macan Tutul Jawa.

Idin menjelaskan, empat kamera berhasil mengabadikan 2000 video yang berisi aktivitas satwa liar penghuni Gunung Ciremai, terutama Slamet Ramadhan, sang Macan Tutul Jawa.

"Hasil analisa data menyimpulkan Slamet Ramadhan tampak sehat. Ia gemuk. Berarti banyak pakan di sana. Ia pun terekam menandai wilayah jelajah dengan urin, feses, dan cakaran," jelasnya.

Slamet Ramadhan menempati habitat hutan hujan tropis di suatu titik antah berantah Gunung Ciremai. Berada di punggungan bukit yang tak jauh dari sumber air menjadi tempat favoritnya.

"Tipe habitat yang ia tempati sekarang sama dengan habitat ia berasal. Jadi ia betah," kata Idin. 

Polisi Kehutanan Asep Badak mengatakan, camera trap akan terus dipasang sepanjang tahun selama dua musim. 

"Setelah data disalin, kami ganti baterai dan dipasang lagi," ujarnya.

Menurut pencinta lingkungan dari Peduli Karnivor Jawa Didik Raharyono, keberadaan Macan Tutul Jawa di Gunung Ciremai menduduki posisi tertinggi sebagai penjaga rantai makanan.

"Dari data series yang tadi saya lihat saya simpulkan sang macan telah mengisi relung kosong hutan yang tak ada predator sejenis dengannya," katanya.

Didik mengemukakan, berdasarkan data dan pengalaman 20 tahun bergelut dengan kehidupan kucing besar, saat ini terdapat lima ekor Macan Tutul Jawa di Gunung Ciremai.

"Jelajah macan antara 400 sampai 600 hektare per individu. Nah, Gunung Ciremai seluas 15 ribu hektare itu paling tidak ada lima ekor macan," katanya.

Populasi Macan Tutul Jawa atau Panthera Pardus Melas di alam belum ada kepastian. Berdasarkan IUCN, jumlahnya tak lebih dari 250 individu pada 2008. Sementara data Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) menunjukkan sebanyak 41 individu menjadi koleksi kebun binatang.

Komentar