Senin, 06 Mei 2024 | 10:37
NEWS

Tegas, Rusia Tidak Izinkan Media Terbitkan Karikatur Nabi

Tegas, Rusia Tidak Izinkan Media Terbitkan Karikatur Nabi
Umat muslim melakukan Salat Idul Adha di luar Masjid Katedral Moskow. (Matamatapolitik/AP)

ASKARA - Pemerintah Rusia menegaskan tidak akan mengizinkan media massa menerbitkan karikatur Nabi Muhammad SAW seperti yang dilakukan majalah Charlie Hebdo. 

Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa negaranya tidak memiliki kebijakan seperti Prancis yang mendukung penerbitan majalah semacam itu. 

"Keberadaan media semacam itu di negara kita sama sekali tidak mungkin, termasuk dari segi peraturan perundang-undangan saat ini," kata Peskov seperti dikutip Daily Sabah, Sabtu (31/10).

Setiap warga Rusia dapat menghormati keyakinan agama yang dianut masing-masing. Terlebih, jumlah muslim di Rusia cukup besar. 

"Ada hampir 20 juta muslim di Rusia. Di sini, tentu saja, agama fundamentalnya adalah Kristen, kebanyakan dari semua kita memiliki orang Kristen yang tinggal di sini," tutur Peskov. 

"Keunikan negara kita justru pada multi etnis dan multi religiusnya. Dan semua (penganut) agama hidup dengan penuh hormat satu sama lain," tambahnya. 

Kecaman terhadap Prancis muncul setelah skandal yang diprovokasi Charlie Hebdo dengan menerbitkan karikatur Nabi. Hal itu melukai perasaan miliaran muslim di dunia. 

Publikasi kartun tersebut memicu gelombang kemarahan dan protes di seluruh negara muslim. Diserta kampanye memboikot produk-produk buatan Prancis.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan pemerintahannya dinilai menghina umat Islam dengan membiarkan penerbitan ulang karikatur Nabi oleh Charlie Hebdo. Macron juga mengatakan bahwa saat ini Islam sedang dalam keadaan krisis.

Komentar