Sabtu, 20 April 2024 | 18:26
NEWS

Tragedi Pengeroyokan Dua Prajurit Oleh Geng Motor Gede, Masyarakat Bukittinggi Tidak Terima

Tragedi Pengeroyokan Dua Prajurit Oleh Geng Motor Gede, Masyarakat Bukittinggi Tidak Terima
(Posmetro-medan/Net)

ASKARA - Jagat maya diramaikan video pengeroyokan oleh gerombolan pengendara motor gede terhadap dua anggota TNI pada Jumat (30/10).

"Sepotong video aksi main keroyok segerombolan anggota geng motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagad maya," tulis @reporter.minang, salah satu akun Instagram yang mengunggah rekaman kejadian itu.

Dilansir dari akun Instagram @infokomando, pengeroyokan anggota TNI oleh sejumlah pengendara moge dipicu rangkaian konvoi moge yang melintas di Jalan Dr. Hamka, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Secara bersamaan dua prajurit bernama Serda Yusuf dan Serda Mistari sedang berboncengan dengan sepeda motor. 

Keduanya yang mendengar suara sirene mobil patwal pengawalan rombongan moge Harley Davidson langsung meminggirkan kendaraan dan memberikan jalan kepada konvoi yang diketahui berasal dari Harley Owners Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter.

Setelah rangkaian konvoi habis, Serda Yusuf dan Serda Mistari melanjutkan perjalanan menuju Makodim namun dari belakang datang sejumlah pengedara moge yang tertinggal rombongan dan menggeber motornya sehingga menyebabkan Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh. 

Serda Yusuf kemudian mengejar dan memberhentikan salah satu pengendara moge tersebut. Namun setelah berhenti, rombongan pengendara moge justru berbalik mengejar dan melakukan pengeroyokan terhadap Serda Yusuf dan Serda Mistari.

Saat dipukuli, Serda Yusuf dan Serda Mistari menyampaikan bahwa mereka adalah anggota TNI. Namun hal tersebut tidak didengar dan diancam akan ditembak oleh anggota geng motor HOG Bandung.

Selesai melakukan pengeroyokan dan dilerai oleh warga, rombongan geng motor gede tersebut melanjutkan perjalanan menuju Hotel Novotel Bukittinggi sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari melaporkan kejadian tersebut ke Kodim 0304/Agam.

Kurang dari enam jam, video tersebut viral di medsos dan menjadi trending perbincangan. Beragam tanggapan pun diberikan warganet atas ulah geng motor itu.

Masyarakat Bukittinggi tidak terima atas perlakuan geng motor HOG Bandung terhadap warga sekaligus anggota TNI.

"Kami masyarakat Bukittinggi tidak terima atas kelakuan yang tidak sopan kalian di kota kami. Jangan sok jagoan di kota kami," tulis seorang warga di Twitter. 

Selain mengeroyok dua prajurit, geng motor HOG Bandung juga melakukan pengrusakan kendaraan warga di daerah Piladang, Jalan Lintas Payakumbuh-Bukittinggi.  

Namun, kegarangan para anggota geng motor HOG Bandung itu luluh lantak setelah mereka diamankan polisi. Mereka yang tadinya berkata-kata kasar serta menantang prajurit dan warga seketika menyampaikan permintaan maaf secara beramai-ramai, Sabtu dinihari (31/10).

Kepala Polres Bukittinggi AKBP Dody Prawinegara mengatakan, kasus tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Menurutnya, cekcok bermula hanya karena kesalahpahaman di jalan.

"Pengendara motor (korban) itu merupakan anggota Kodim, tadi Dandim sudah menyelesaikan. Nanti video permintaan maafnya akan diberikan untuk dimasukkan di IG," kata AKBP Dody.

Dia menambahkan, rombongan geng motor gede tersebut berasal dari Bandung.

"Dia dari Bandung mau touring ke Sabang," kata AKBP Dody. (dbs)

Komentar