Jumat, 19 April 2024 | 21:59
NEWS

Warga Mengeluh, RS Bhakti Yudha Depok Diduga Paksa Pasien Sewa Ambulans dengan Tarif Rp 4 Juta

Warga Mengeluh, RS Bhakti Yudha Depok Diduga Paksa Pasien Sewa Ambulans dengan Tarif Rp 4 Juta
Ambulans (Askara)

ASKARA - Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit (RS) Bhakti Yudha, Depok, Jawa Barat dikeluhkan keluarga pasien. Pasalnya, pasien yang membutuhkan rujukan ke RS lain diduga tak dilayani dengan maksimal.

Pasien bernama Wukirsari, warga Depok Mulya 1, Kelurahan Beji, masuk sejak Rabu siang (21/10) dengan keluhan sesak nafas dan badan mengigil. Keluhan ini sudah diutarakan kepada dokter jaga. Pasien kemudian diberi penanganan dengan infus dan oksigen.

Namun, karena kondisi kesehatan naik dan turun, pasien tersebut tetap berada di ruang IGD. Pada Kamis (22/10) malam, keluarga pasien diberitahu jika RS Bhakti Yudha tak memiliki fasilitas lengkap dan mengatakan sebaiknya pasien dirujuk ke RS Tarakan.

"Masalahnya rujukan itu harus menggunakan ambulans swasta Medika dengan tarif dipatok Rp 4 juta agar bisa diterima di RS rujukan. Pihak RS Bhakti Yudha beralasan tidak menyediakan ambulans," kata Hendrata, suami pasien, Kamis malam (22/10).

Dari keterangan dokter jaga RS Bhakti Yudha, dr. Nurbaeti, petugas ambulans swasta itu punya jalur khusus ke RS Tarakan.

"Itu ada jalurnya hubungan sendiri tim ambulans, supaya diterima di sana. Kami tak bisa menjamin pasien diterima di RS rujukan," kata dr. Nurbaety, seperti ditirukan Hendrata.

Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengaku kaget mendengar munculnya objekan ambulans swasta itu.

"Wah, nggak benar itu. Kami akan urus soal ini. Pelayanan kesehatan warga Depok itu bukan mainkan duit, apalagi dalam kondisi sakit," ungkapnya.

Pradi malam itu juga mengusahakan ambulans untuk mengevakuasi pasien. Sebab, jelang tengah malam pasien diberitahu harus segera dan setengah dipaksa meninggalkan RS Bhakti Yudha. Mereka mengabarkan RS Fatmawati sebagai tujuannya.

"RS sudah kasih tahu, malam ini harus pergi ke RS Fatmawati. Padahal saya masih bisa jalan, salat dan duduk. Saya minta menunggu besok harinya, sambil hasil swab test keluar apakah saya covid atau bukan," ujar Wukirsari melalui pesan singkat.

Pihak Pemkot Depok langsung merespons persoalan ini dengan melakukan koordinasi dengan RSUD dan RSUI. Dua rumah sakit rujukan pasien terduga covid.

Pjs. Walikota Depok, Dedi Supandi melalui Kadiskominfo Sidik Mulyono menghubungi Direktur RSUD Depok Dr. Devi Maryori dan menyiapkan ambulans serta ruang perawatan.

Namun, lantaran sudah tengah malam dan kondisi pasien kelelahan, evakuasi ditunda Jumat siang sambil menunggu hasil swab test.

"Kami menyiapkan prosedur evakuasi medis apapun hasil swab test pasien ke RSUD, agar ditangani dengan baik. Pak Pjs Walikota minta pasien dirawat maksimal sampai sembuh," ujar Sidik Mulyono. (tata)

Komentar