Minggu, 19 Mei 2024 | 22:43
NEWS

KPU Dorong Penyelenggara Pilkada Bikin Simulasi Pemungutan Suara

KPU Dorong Penyelenggara Pilkada Bikin Simulasi Pemungutan Suara
Ilustrasi. (Respublika)

ASKARA - Komisi Pemilihan Umum mendorong daerah melakukan simulasi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penyesuaian yang banyak dilakukan pada masa pandemi Covid-19.

"Mulai Oktober 2020 kami dorong daerah mulai simulasi," kata anggota KPU RI Viryan Aziz dalam diskusi daring bertajuk Titik Rawan Pilkada di Masa Pandemi, Kamis (8/10).

Dia menjelaskan, simulasi diperlukan karena banyak pihak yang mungkin belum tahu jika banyak penyesuaian teknis yang dilakukan pada pelaksanaan pemungutan suara 9 Desember nanti.

"Dalam pandangan kami banyak pihak belum tahu pemungutan suara 9 Desember nanti sudah ada penyesuaian teknis yang dilakukan KPU di tingkat regulasi, dan sedang disiapkan perubahannya sampai aspek logistik," ujar Viryan Aziz.

Dia mencontohkan, penyesuaian yang dilakukan seperti pada simulasi ke-3 muncul diskusi mengenai kebiasaan masyarakat yang menunggu di sekitar tempat pemungutan suara (TPS). Artinya, perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk mengantisipasi kebiasaan tersebut karena situasi pandemi tidak memungkinkan masyarakat berkerumun.

"Kemarin kami diskusi waktu simulasi ke tiga bagaimana masyarakat yang biasa menunggu di luar, kan ada tali itu. Bagaimana dibuat bisa jaga jarak," ujar Viryan Aziz.

Langkah pertama, rencananya dengan membuat pengaturan kehadiran per orang sehingga tidak semua calon pemilih datang ke TPS secara bersamaan.

"Kami akan bikin exit poll, kalau diatur kedatangan jam sekian, jam sekian, bagaimana. (Langkah) Kedua, dibuat pembatas berlapis, ini sebagai aspek teknis," beber Viryan Aziz.

Penyesuaian-penyesuaian tambahan dari simulasi sebelumnya rencananya bakal diterapkan dan bisa dilihat hasilnya pada simulasi ke-4 yang akan digelar di Magelang pada 10 Oktober.

Menurut Viryan Aziz, pilihan untuk melanjutkan tahapan pilkada bukan pilihan mudah. Sehingga diperlukan kesadaran untuk benar-benar menaati protokol kesehatan.

"Yang kami bisa lakukan membuat adaptasi teknis yang memang bisa meyakinkan kami, dan kami uji melalui beberapa aktivitas dan baik untuk masyarakat. Upaya itu terus kami lakukan," jelasnya. (antara) 

Komentar