Kamis, 16 Mei 2024 | 05:43
INFRASTRUKTUR

Monumen Bela Negara PDRI, Penyelamat Bangsa Indonesia

Monumen Bela Negara PDRI, Penyelamat Bangsa Indonesia
Monumen Bela Negara PDRI di Koto Tinggi

ASKARA - Sejarah perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia pernah melewati masa krisis ketika Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta serta sejumlah menteri ditangkap dan diasingkan serta Jogyakarta, ibu kota Indonesia jatuh ke tangan Belanda pada Agresi Militer Belanda Kedua pada 22 Desember 1948. Namun keberadaan Republik Indonesia dapat diselamatkan dengan dibentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berpusat di Koto Tinggi.

PDRI gerilya selama tiga bulan disini melawan Belanda. Walaupun banyak dibeberapa daerah Sumatera melakukan gerilya tapi hanya koto Tinggi yang paling lama dan banyak memakan korban. Untuk itu sebabnya dibangunnya monumen Bela Negara PDRI di Koto Tinggi.

Menurut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, hadirnya PDRI tujuannya agresi militer Belanda sesungguhnya telah gagal. Sebab, eksistensi Indonesia dapat terus berlangsung, sekalipun ibu kotanya (Yogyakarta) digempur habis-habisan dan pucuk pimpinannya ditangkapi.

"Jadi disinilah tempat dimana PDRI dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara berjuang menyelamatkan bangsa Indonesia," kata Gubernur Sumbar saat berkunjung ke Kabupaten Limapuluh Kota, untuk melihat langsung proyek nasional, yaitu Monumen PDRI di Koto Tinggi, Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa kemarin. Irwan Prayitno menerangkan, adanya Monumen PDRI ini bisa menjadi salah satu pengingat bahwa PDRI adalah penyelamat bangsa Indonesia.

Sementara untuk prospek kedepannya, Irwan Prayitno mengharapkan Pekerjaan mega proyek PDRI ini yang melibatkan lima kementerian, yakni Menkopolhukam, Kementerian Pertahanan, Sosial, Pekerjaan Umum, dan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan akan tetap berjalan pada tahun depan. "Mudah-mudahan kita tetap mendapatkan bantuan dari pusat untuk melanjutkan pembangunan monumen PDRI sampai selesai," harapnya.

Tidak tanggung-tanggung selain Gubernur Irwan Prayitno juga dihadiri oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol. Rudi Sumardiyanto, S.H., M.H., Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Arief Gajah Mada, Danlantamal II Laksamana Pertama TNI Dafit Santoso, Dan Lanud dan beberapa perwira tinggi lainnya hadir dalam kunjungan tersebut.

Komentar