ASKARA - Ramainya prediksi tsunami setinggi 20 meter yang bakal melanda Pulau Jawa mendapat perhatian berbagai elemen masyarakat. Termasuk dari praktisi spritual Ki Candan Langit.

Dia mencoba menghadirkan Nyi Roro Kidul melalui raganya untuk menggali informasi terkait prediksi tersebut. Dimulai dengan membakar hio yang asapnya dipercaya mengundang kehadiran sang penguasa Pantai Selatan Jawa itu. 

Tak berselang lama, tubuh Ki Candan Langit bergetar, kedua telapak tangannya dibuka menyilang dan suaranya berubah menjadi perempuan. Dia meminta masyarakat untuk tetap waspada.

"Wahai kalian semua manusia jangan terlalu berlebihan, jangan terlalu mendahului Sang Maha Pencipta, Sang Maha Kuasa," kata Nyi Roro Kidul melalui raga Ki Candan Langit dalam tayangan di channel Youtube miliknya yang diunggah Jumat (2/10).

Dikatakannya bahwa saat ini di lautan telah terjadi kerusakan akibat ulah tangan manusia yang mengabaikan ekosistem. 

"Memang di lautan ini benar sudah tidak nyaman karena ada hal-hal yang tidak baik dilakukan oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Nyi Roro Kidul sangat menyesalkan hal tersebut. Terlebih banyak manusia selalu mengutamakan tujuan kepentingan pribadi, tidak mementingkan banyak orang lain. 

"Saya pun sangat menyayangkan sekali ulah-ulah manusia yang merusak alam di muka bumi ini. Sekarang sudah terlalu banyak manusia-manusia serakah," katanya. 

Kedatangan bencana tentu tak pernah diinginkan setiap manusia, demikian halnya dengan Nyi Roro Kidul. Dia berusaha berdoa dan menyelamatkan semuanya sehingga prediksi itu tidak terjadi.  

"Saya pun tidak menginginkan itu semua. Dan saya berserah diri kepada Sang Pencipta supaya bencana alam yang akan terjadi terhalau dan tidak akan terjadi," jelasnya. 

"Saya dan pasukan pasukan saya pun sedang melakukan ritual doa untuk menghalau bencana-bencana yang akan terjadi di lautan ini," tambahnya. 

Masyarakat telah banyak kehilangan akibat bencana alam. Dari tempat tinggal, harta benda hingga nyawa. Setiap datang bencana alam membuat Nyi Roro Kidul turut bersedih. 

"Saya pun menangis dan sedih bila ada bencana di bumi ini khususnya di lautan ini. Saya tidak menginginkan itu terjadi," katanya. 

Belakangan ini, publik dihebohkan dengan riset Institut Teknologi Bandung dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait gempa dan tsunami. 

Berdasarkan pemodelan skenario kebencanaan, tsunami dengan skala masif bisa terjadi jika segmen-segmen megathrust di sepanjang laut Jawa terjadi secara bersamaan.

Bahkan menurut riset berbasis data BMKG dan GPS itu, tsunami setinggi 20 meter dapat menghantam Pulau Jawa, tepatnya di selatan Jawa Barat.