Jumat, 26 April 2024 | 00:44
NEWS

Said Didu Disebut Tak Bermoral, Lukai Martabat Perempuan

Said Didu Disebut Tak Bermoral, Lukai Martabat Perempuan
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Istimewa)

ASKARA - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati diduga mengalami perlakuan tak pantas dari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu dan Politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana.

Panca dengan nama akun Twitter @Panca66 diduga membicarakan paha Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati.

"Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget," kicau akun @Panca66, Jumat (4/9) lalu. 

Kicauan tersebut langsung disambut Said Didu dan menuliskan balasan. 

"Huzzz-no pict hoax," tulis Said.

Ujaran keduanya itu pun menuai kritik dari masyarakat. 

Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengecam keras apa yang dilakukan Said Didu itu. Menurut Ferdinand, yang dilakukan Said Didu dengan merespons cuitan tentang bagian tubuh yang diduga milik Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati, adalah tindakan yang memalukan.

"Itu sangat memalukan, tentu beliau punya istri, anak dan saudara," tulis Ferdinand, Minggu (6/9).

Ferdinand menganggap, Said Didu tidak memiliki moral yang baik sebagai cerminan seorang tokoh.

"Tidak sepatutnya Said Didu juga mengklaim dirinya sebagai tokoh karena telah melakukan perbuatan amoral seperti ini," sambung Ferdinand Hutahaean.

Sementara itu, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amani menyebut kedua akun tersebut seharusnya menilai track record Saras dan bukan sibuk menyinggung kepribadian Saras.

"Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa 'menyelamatkan' bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bangsa, menghargai perempuan saja tidak bisa," kata Tsamara dalam akun Twitter @TsamaraDKI.

"Alih-alih menilai/mengkritik @RahayuSaraswati dari track record dan kinerja, malah sibuk cari cara melecehkan," terang Tsamara.

Rahayu Saraswati pun menyayangkan cuitan yang dianggapnya tak berhubungan dengan politik itu dan lebih ke pelecehan terhadap perempuan.

"Pelecehan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil dan pengecut," kata Saras, Sabtu (5/9).

Saras mengaku kecewa bahwa ada tokoh-tokoh politik senior yang memberikan contoh kurang baik bahkan mengobjetifikasi seorang calon pimpinan daerah.

"Ya, dikatakan bahwa tidak mencantumkan nama. Maka bisa saja yang beliau maksud adalah calon wakil walikota yang lainnya, yang notabene laki-laki semua. Mungkin saja," ujarnya. 

Namun, Saras bersikap tegas dan menyatakan tidak ada toleransi atas pelecehan seksual verbal sekalipun. 

"Terlalu banyak perempuan mengalami dan memaklumi walaupun hal tersebut melukai kaum hawa. Saya sebagai aktivis perempuan dan anak, menyayangkan adanya kejadian ini dan para pelaku harus tahu kalau hal tersebut tidak meninggikan derajat perempuan tapi melukai martabat perempuan terutama contohnya para atlet olahraga perempuan," terangnya. 

"Silakan masyarakat yang menilai tetapi saya berpihak kepada para korban pelecehan seksual dan menyatakan bahwa hal ini tidak perlu mereka hadapi sendiri dan memang harus ada perbaikan sikap lewat pendidikan tentang akhlak dan karakter dan budi pekerti," pungkas Saraswati yang berpasangan dengan Haji Muhamad dalam Pilkada Tangerang Selatan itu.

Komentar