ASKARA - Menikmati alam bebas dengan suasana alami menjadi incaran wisatawan saat masa adaptasi kenormalan baru. Terutama para pendaki yang tertantang menaklukan berbagai rintangan.

Seperti halnya di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang saat ini menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan. Terlebih ketika memasuki musim kemarau. 

"Wisata berpetualang maupun berkemah ini masih menjadi unggulan, dalam artian setiap musim kemarau di bulan delapan (Agustus) didominasi pendaki," kata Manajer Operasional PT Alam Indah Lestari pengelola Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, Dedi Sitepu di Papandayan, Minggu (2/8).

Para wisatawan yang berkemah pada musim kemarau dapat menyaksikan pemandangan alam yang memiliki ciri khas tersendiri, keindahan suasana malam dan bisa melihat matahari terbit.

Selain itu, daya tarik berkemah di Gunung Papandayan ialah bisa menikmati perjalanan melewati kawasan kawah, dan hutan mati yang terbentuk karena faktor alam bekas letusan gunung.

"Jadi tempat wisata kemah di Papandayan ini daya tariknya banyak, ada sunrise, hutan mati, dan padang edelweis," beber Dedi Sitepu. 

Adapun beberapa lokasi yang menjadi tempat berkemah, di antaranya Pondok Saladah dan Gober Hood. Lokasi tersebut kerap dikunjungi oleh kalangan keluarga maupun para pendaki. 

Setiap pengunjung yang datang tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal itu tidak menyurutkan animo para wisatawan berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, dan kota lainnya. 

"Untuk geliatnya kira-kira baru dua minggu ini ada peningkatan pengunjung, kebanyakan mereka wisata petualangan, berkemah yang dilakukan para anak-anak muda," tuturnya.

Taman Wisata Alam Gunung Papandayan baru dibuka pada awal Juni 2020 karena sebelumnya ditutup untuk umum dampak darurat wabah penyebaran Covid-19.