Sabtu, 25 Mei 2024 | 10:00
NEWS

Analisis Sementara Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara

Analisis Sementara Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara
(Dok. BNPB)

ASKARA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengungkap tiga penyebab utama banjir bandang melanda Kabupaten Luwu Utara pada Senin (13/7).

Analisis pertama ialah faktor cuaca. Berdasar catatan dan hasil peninjauan, tingginya curah hujan terjadi tanggal 12-13 Juli secara langsung menyebabkan Sungai Rongkong, Sungai Meli dan Sungai Masamba meluap.

Hal itu diperkuat analisis Lapan melalui pemantauan Satelit Himawari-8 yang menunjukkan intensitas hujan tinggi pada Minggu (12/7) sekitar pukul 22.00 WITA hingga Senin (13/6) pukul 06.00 WITA. Kemudian siang harinya, hujan lebat kembali terjadi pukul 13.00 WITA. 

"Analisa sementara tentunya curah hujan yang sangat besar. Tadi ibu bupati mencatat intensitas hujan antara 200 sampai 300 mm dalam waktu yang sangat singkat antara tanggal 12 dan 13 Juli 2020," kata Ketua BNPB Doni Monardo, Sabtu (18/7).

Faktor lain adanya alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan pertambangan di wilayah hulu yang berada di bagian atas Gunung Lero.

BNPB juga masih menganalisis apakah penyerapan air ke dalam tanah tidak terjadi secara maksimal akibat lahan yang gundul. Sehingga air mengalir bebas menerjang bagian hilir dan permukiman penduduk.

"Bagian selatan (Gunung Lero) yang mengarah ke Kota Masamba itu terkelupas," kata Doni. 

Faktor terakhir ialah karakteristik bebatuan yang mudah longsor di wilayah hulu dataran tinggi. Terlebih lokasi itu adalah pertemuan beberapa sesar aktif. 

Di sisi lain, kemiringan lereng di bagian hulu DAS Balease di Gunung Lero juga tergolong curam dengan tingkat elevasi 60 hingga hampir mendekati 90 derajat.

"Ini menjadi catatan bagi kita semua, khususnya Pemerintah Kabupaten Luwu Utara agar daerah-daerah yang berada di wilayah kawasan bantaran sungai sudah harus dipikirkan mitigasinya ke depan," pesan Doni.

Terutama mitigasi bencana pada permukiman padat penduduk. Supaya kasus serupa tidak terulang kembali dan tidak menimbulkan korban jiwa. 

Melihat fenomena itu, Doni meminta BNPB dibantu kementerian dan lembaga melakukan analisa lebih jauh. Maka langkah-langkah penanganan dan solusi dapat segera diambil.

"Apakah ini kejadian akibat curah hujan saja. Tentu tim BNPB sudah ditugaskan beberapa hari lalu dengan Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral," tandasnya.  

Komentar