Jumat, 24 Mei 2024 | 09:35
NEWS

14.483 Jiwa Korban Banjir Luwu Utara Mengungsi

14.483 Jiwa Korban Banjir Luwu Utara Mengungsi
(Dok. BNPB)

ASKARA - Pusat Pengendali Operasi BNPB mencatat 3000 lebih keluarga mengungsi akibat banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. 

Para pengungsi merupakan warga yang mendiami tiga kecamatan yaitu Sabbang, Baebunta, dan Masamba. 

"Jumlah penyintas yang tercatat BPBD Kabupaten Luwu Utara mencapai 3627 Kepala Keluarga atau 14.483 jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat (17/7).

Jumlah itu belum termasuk warga yang mengungsi di wilayah Kecamatan Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat. BPBD setempat masih melakukan pendataan di lapangan. 

Penanganan darurat terhadap pengungsi dilakukan pemerintah daerah dibantu mitra terkait seperti Palang Merah Indonesia. Sebagian berada di enam pos komando taktis di Radda, Masamba, Bone, Bone Tua, dan Kantor Bupati Luwu Utara. 

BPBD Luwu Utara mengidentifikasi kebutuhan mendesak untuk warga terdampak berupa air bersih, obat-obatan, dan pakain dalam. 

"Popok balita dan lansia, selimut, sarung, peralatan pembersih rumah, family kit dan masker," kata Raditya Jati. 

Hingga hari ini, Basarnas mencatat korban 36 meninggal dunia dan 16 masih dalam pencarian. Upaya pencarian dan evakuasi korban hilang, Tim SAR Gabungan menerjunkan 539 dari total potensi 1001 personel.

Pendataan sementara, kerugian material bangunan mencakup 4202 unit rumah, 61 mikro usaha, 13 tempat ibadah, sembilan sekolah, delapan kantor pemerintah, tiga fasilitas kesehatan, dua fasilitas umum, dan satu pasar tradisional. 
 
Sedangkan kerugian infrastruktur meliputi jalan terdampak sepanjang 12,8 kilometer, sembilan jembatan, 100 meter pipa air bersih, dan dua bending irigasi.

"Akses beberapa jalan poros seperti Masamba-Baebunta dan jalan di Kecamatan Sabbang menuju Desa Malimbu masih tertimbun lumpur dan hanya dapat dilalui roda dua," jelas Raditya Jati. 

Kerusakan jaringan pipa air bersih PDAM mengakibatkan suplai air sulit, bahkan PDAM masih belum beroperasi. Pada infrastruktur jaringan listrik juga belum semua beroperasi. 

"Terdapat beberapa titik masih padam. Sedangkan jaringan komunikasi belum stabil," tutup Raditya Jati. 

Komentar