ASKARA - Sekitar 600 warga di lingkungan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) akan mengikuti rapid tes Covid-19. 

Jumlah warga itu merupakan hasil penelusuran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung terhadap warga di daerah Hegarmanah.

Sebelumnya, banyak warga sekitar Secapa AD menolak meningkuti rapid tes. Hanya 28 warga yang bersedia mengikuti tes massal di Balaikota Bandung pada Sabtu (10/7) lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita menuturkan, jumlah warga yang akan mengikuti tes rapid tersebut merupakan hasil tracking yang telah dilakukan pihaknya dengan berkoordinasi ke wilayah dan Puskesmas di 7 RW dari 3 kelurahan.

"Tes rapid dimulai Rabu ini sampai Jumat, tempatnya di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Bandung (NHI)," ujar Rita, Rabu (15/7).

Dikatakan Rita, hal tersebut adalah upaya tim gugus tugas Covid-19 Kota Bandung merespons kejadian yang terjadi di Secapa AD. Pihaknya juga akan menunggu hasil tes rapid sebagai langkah selanjutnya yang perlu dilakukan Dinkes Kota Bandung.

"Kalau ada yang hasilnya reaktif maka akan dilanjut dengan tes swab," ucapnya.

Akibat kejadian tersebut, terhitung ada 7 RW di sekitar Secapa AD akan melakukan cek poin yang dikoordinir dan diatur oleh kewilayahan. Terutama, pemberlakuan buka tutup jalan yang akan dilakukan mulai pukul 21.00 sampai 06.00 WIB.

Pada Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di Kelurahan Cidadap, Rita menyebut, prosedurnya sama ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kemarin, seperti cek suhu tubuh.

Mengenai data kasus positif yang terjadi di Secapa AD, Rita mengaku bahwa data tersebut masuk pada Tim Gugus Tugas Covid-19 Pusat dan saat ini belum masuk sebagai angka reproduksi yang diperoleh Kota Bandung.

"Mengingat Secapa AD ini dari berbagai daerah di seluruh Indonesia," imbuhnya. (kesatu)