Rabu, 24 April 2024 | 21:16
NEWS

Program Guru Penggerak Jadi Transformasi Pendidikan Indonesia

Program Guru Penggerak Jadi Transformasi Pendidikan Indonesia
Ilustrasi. (Dok. Educenter)

ASKARA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenalkan program Merdeka Belajar Episode 5 yaitu Guru Penggerak sebagai pendorong transformasi pendidikan di Indonesia.

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, program Guru Penggerak mampu menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan. 

"Guru Penggerak sebagai transformasi pendidikan Indonesia diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang murid secara holistik sehingga menjadi pelajar Pancasila," ujarnya dalam telekonferensi, Jumat (3/7).

Arah program Guru Penggerak berfokus pada pedagogik, berpusat pada murid dan pengembangan holistik. Pelatihan menekankan pada kepemimpinan instruksional melalui on the job coaching. 

Menggunakan pendekatan formatif dan berbasis pengembangan serta kolaboratif dengan pendekatan sekolah menyeluruh. Pelatihan kepemimpinan sekolah baru diawali dengan rekrutmen calon guru. Selanjutnya dilakukan pelatihan guru dengan mengikuti lokakarya pada fase pertama dan pendampingan pada fase kedua.  

"Siapkan diri anda dan siapkan guru-guru terbaik di sekolah anda untuk bergabung menjadi Guru Penggerak," pesan Nadiem.

Dirjen GTK Iwan Syahril menjelaskan, proses pendidikan dan penilaian Guru Penggerak berbasis dampak dan bukti. Proses kepemimpinan sangat penting.

Dalam proses pengembangan kepemimpinan berkaca dari berbagai studi dan pendekatan andragogi atau pembelajaran orang dewasa bahwa kita harus lebih fokus kepada on the job learning. 

"Artinya, pembelajaran yang relevan dan kontekstual sehingga memberi dampak sebaik-baiknya," katanya.

Terdapat tiga modul pelatihan. Paket pertama, paradigma dan visi Guru Penggerak dengan materi refleksi filosofi pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan visi Guru Penggerak, dan membangun budaya positif di sekolah. 

Paket kedua, praktik pembelajaran yang berpihak pada murid dengan materi pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, dan pelatihan. 

Paket ketiga, kepemimpinan pembelajaran dalam pengembangan sekolah berisi materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid.

Komentar