ASKARA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan menambah waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar Transisi hingga 14 hari ke depan sampai tanggal 15 Juli. 

"Semua kegiatan berlangsung masih dalam kapasitas 50 persen akan diteruskan 14 hari ke depan. Jadi diperpanjang selama 14 hari ke depan, dan kita akan evaluasi lagi sesudah kita mendapat perkembangan terbaru," jelas Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota, Rabu (1/7). 

Dia mengatakan, saat ini Jakarta terus masif melakukan pemeriksaan Covid-19. Di mana, dari jumlah 11 juta penduduk, sebanyak 7,6 persen telah diperiksa. 

Pemeriksaan test PCR di ibu kota sudah sebanyak 14.258 per 1 juta penduduk. Artinya berada pada posisi di atas yang dianjurkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

"WHO mengharuskan sebuah wilayah harus melakukan seribu tes per satu juta penduduk. Jakarta dengan 11 juta penduduk maka harus melakukan 11 ribu per minggu. DKI, kita berhasil melakukan paling nggak minggu terakhir 14 ribu testing per satu juta penduduk," tutur Anies.

Per 30 Juni, indikator bila total skor di atas 70 maka boleh dilakukan kelonggaran, dan posisi Jakarta telah berada di atas 70. Meski begitu, bukan berarti Jakarta telah aman dari wabah Covid-19.

"Indikator pantau pandemi dari UI ada tiga unsur, epidemologi di Jakarta skor 75, kesehatan publik 54, dan faskes 83, total skor di DKI 71. Bila dibandingkan bulan lalu, berubah. Bulan lalu kita 100 sekarang 83, bukan karena kasus tapi karena tenaga medis yang terpapar sehingga fasilitas kesehatan ditutup. Begitu dibuka lagi insya Allah kita kembali ke skor 100," papar Anies.