Senin, 13 Mei 2024 | 06:57
NEWS

Begini Skema Penerapan Protokol Kesehatan Saat Mengunjungi Mal

Begini Skema Penerapan Protokol Kesehatan Saat Mengunjungi Mal
Mal di Jakarta (Bisnis/Nurul Hidayat)

ASKARA - Pusat perbelanjaan Indonesia telah menutup usahanya selama beberapa minggu akibat pandemi Covid-19. Pada 15 Juni 2020, Pemerintah DKI Jakarta mengizinkan kembali pembukaan pusat perbelanjaan di wilayahnya.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DKI Jakarta, Ellen Hidayat menyatakan, sejumlah pusat perbelanjaan telah dibuka dengan syarat yang ditetapkan pemerintah DKI Jakarta yakni menerapkan protokol kesehatan Covid-19. 

"15 Juni kemarin delapan puluh pusat perbelanjaan yang buka secara serentak, namun tetap mematuhi protokol kesehatan di pusat perbelanjaan," ujar Ellen saat berdialog di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (26/6).

Penerapan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan diberlakukan sejak pengunjung memasuki bangunan pusat perbelanjaan. 

Setiap pengunjung mal sudah dibuatkan antrean masuk, tempat cuci tangan, wajib memakai masker dan diukur suhu tubuhnya 37,5 derajat. 

"Jika melebihi (suhu 37,5 derajat) maka akan dipersilakan pulang baik pengunjung ataupun karyawan, kapasitas mal pun hanya 50 persen," jelas Ellen.

Ketika pengunjung di dalam mal, pengelola juga memantau penerapan protokol kesehatan. Pengelola menyediakan tanda-tanda sebagai alur jalan bagi pengunjung. 

Di samping itu, fasilitas lift mengangkut pengunjung dengan jumlah kapasitas terbatas. Kapasitas maksimal setiap kali beroperasi tujuh hingga delapan orang.

"Eskalator pun diberikan tanda, disesuaikan dengan jarak kurang lebih tiga langkah. Penataan kursi di restoran menyesuaikan protokol kesehatan, dengan menandai kursi-kursi yang boleh dan tidak boleh diduduki," bebernya. 

Selain itu, di musala juga diatur terkait jarak, tidak berkarpet dan diwajibkan bawa peralatan salat sendiri. Toilet juga dibuatkan antrean di luar. 

Bahkan, pengelola pusat perbelanjaan melakukan inovasi dengan menggunakan sensor di beberapa titik untuk mengurangi sentuhan fisik.

"Sebagian besar pusat belanja di DKI menerapkan sensor, seperti tombol lift, hand sanitizer dan karcis parkir pun menggunaan sensor sehingga mengurangi kontak fisik," imbuhnya. 

Komentar