Sabtu, 18 Mei 2024 | 16:58
NEWS

Peristiwa Langka, Penyu Lekang Buang Ratusan Telur di Pantai Sosadale

Peristiwa Langka, Penyu Lekang Buang Ratusan Telur di Pantai Sosadale
Penyu lekang sedang bertelur di Pantai Sosadale, Rote Ndao. (Dok. KKP)

ASKARA - Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang selaku Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan melaporkan peristiwa langka, di mana seekor penyu lekang bertelur pada siang hari di Pantai Sosadale, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (17/6) pukul 10.00 WITA. Sebanyak 145 telur dikeluarkan satwa yang dilindungi ini. 

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Aryo Hanggono menjelaskan, lokasi penyu bertelur termasuk dalam Kawasan Konservasi Perairan Nasional Taman Nasional Perairan Laut Sawu yang dikelola BKKPN Kupang.

"Saya instruksikan BKKPN Kupang untuk meningkatkan pemantauan dan pengawasan di lokasi peneluran. Sehingga telur penyu terlindungi dari gangguan predator maupun dari pencurian," kata Aryo dalam keterangannya, Sabtu (20/6).

Kepala BKKPN Kupang Ikram M. Sangadji mengatakan, dalam rangka pelestarian penyu di Pantai Sosadale, KKP membangun demplot penyu dan membina Kelompok Camar Laut sebagai pengelolanya. 

"Dari hasil monitoring selama lima tahun terakhir memang menunjukkan bahwa penyu rutin bertelur di wilayah Pantai Sosadale setiap tahunnya dengan puncak waktu bertelur pada bulan Juli dan Agustus. Oleh karena itu, sebagai tindakan pelestarian untuk melindungi telur penyu dari predator maka BKKPN Kupang menginisiasi pembangunan demplot penyu berbasis pengelolaan masyarakat pada tahun 2016," paparnya.

Ditambahkan Ikram, Kelompok Camar Laut langsung merelokasi telur penyu ke demplot untuk mengamankannya dari predator seperti anjing dan babi.

Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir (PELP) Ahli Utama KKP Agus Dermawan menjelaskan bahwa penyu bertelur dengan tingkah laku yang berbeda sesuai jenis masing-masing. 

"Penyu lekang umumnya bertelur saat menjelang malam (pukul 20.00-24.00) sedangkan penyu sisik waktu bertelur tidak dapat diduga, kadang malam hari, kadang siang hari," jelas Agus. 

Agus menambahkan, penyu yang biasanya bertelur pada malam hari lantaran mencari dan memerlukan kondisi lingkungan yang aman. Jika terjadi gangguan, penyu akan kembali lagi ke laut. Namun jika sudah saatnya harus bertelur dan dirasa siang hari aman maka penyu akan naik ke pantai untuk bertelur.

"Biasanya penyu lekang membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menyelesaikan proses bertelur dengan jumlah telur per sarang sekitar 109 butir. Selang waktu bertelur per musim sekitar 17 sampai 30 hari," ujarnya.

Komentar