Jumat, 17 Mei 2024 | 13:21
NEWS

Sekolah Mau Dibuka, Siswa Jangan Dirugikan dan Tak Naik Kelas

Sekolah Mau Dibuka, Siswa Jangan Dirugikan dan Tak Naik Kelas
ilustrasi sekolah SMA (medaninside.com)

ASKARA - Pemerintah berencana bakal kembali membuka kegiatan di sekolah. Namun, rencana itu perlu dipikirkan matang-matang dan harus memperhatikan data terkait penanganan Covid-19 di tiap wilayah. Mengingat pandemi virus corona belum mereda. 

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengingatkan mengenai kenaikan kelas termasuk format Penilaian Akhir Tahun (PAT) tiap jenjang satuan pendidikan yang akan dilaksanakan beberapa minggu ke depan. 

FSGI berpandangan, jika di sekolah (daerah) tersebut pelaksanaan PJJ sudah efektif maka nilai kenaikan kelas bisa diambil dari akumulasi proses pembelajaran selama 1 semester ini dilakukan.
 
Baik record nilai sebelum pandemi maupun setelah pandemi (PJJ). Mengenai format PAT-nya, Dinas Pendidikan dan Sekolah tetap harus mempertimbangkan akses siswa terhadap internet dan kepemilikan gawai. 

PAT tak bisa dilakukan serentak di waktu yang sama bagi semua siswa, mengingat banyak siswa tak punya gawai di 1 sekolah tertentu, atau pun punya hanya 1 gawai, itu pun dipegang orang tua. 

"Jadi pelaksanaan PAT harus dengan prinsip fleksibilitas, berkeadilan, non-diskriminatif, dan tak merugikan siswa," ujar Wasekjen FSGI, Fahriza Tanjung dalam keterangannya, Jumat (29/5).

Sedangkan bagi sekolah (daerah) yang tak efektif dalam pelaksanaan PJJ selama ini. Bahkan relatif tak berjalan karena keterbatasan gawai, jaringan internet, bahkan keterbatasan listrik, maka nilai kenaikan kelas siswa bisa diambil dari proses pembelajaran selama sebelum pandemi (sebelum belajar dari rumah diterapkan).

"Format PAT-nya pun bisa dengan penugasan portofolio belaka. Berbeda dari yang PJJ online," terang Fahriza Tanjung. 

Oleh karenanya, FSGI meminta Kemdikbud-Kemenag memberikan penguatan kembali kepada dinas pendidikan dan kepala sekolah termasuk guru. 

"Bahwa prinspinya siswa jangan dirugikan. Jangan sampai ada siswa tak naik kelas di masa krisis pandemi ini," ucap guru SMK Negeri di Medan itu. 

Walaupun prinsip pengelolaan sekolah berdasarkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang bermakna ada otonomi yang besar dari sekolah. 

Komentar