Minggu, 19 Mei 2024 | 00:13
NEWS

Banjir di Sulsel Hingga Aceh, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Banjir di Sulsel Hingga Aceh, Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Banjir yang menggenang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel. (Dok. BNPB)

ASKARA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana memonitor terjadinya banjir di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh. 

Wilayah tersebut terdampak banjir dipicu intensitas hujan tinggi pada Jumat (22/5).

Kepala Pusdatinkom Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, di Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Luwu sebanyak empat rumah rusak berat akibat banjir. Bahkan dua rumah di antaranya hanyut terbawa arus deras. Banjir terpantau pada pukul 2.00 dini hari waktu setempat yang juga mengakibatkan 75 orang mengungsi. 

"Banjir ini berlokasi di Desa Pompengan Tengah dan Pompengan Pantai di Kecamatan Lamasi Timur, Luwu. Kondisi terkini, Sabtu 23 Mei 2020, pukul 09.00 WIB, banjir berangsur surut," kata Raditya Jati.

Adapun kerugian material lainnya akibat bajir tersebut adalah 230 unit rumah, dua bangunan sekolah dan satu tempat ibadah. Sedangkan area terdampak berupa 450 hektare sawah dan 150 hektare kebun.  

Banjir juga terjadi di Sulawesi Barat pada Jumat (22/5) sekitar pukul 07.00 waktu setempat. 

"Banjir melanda tiga desa di tiga kecamatan yakni Batupanga di Kecamatan Luyo, Mammi di Binuang dan Labasang di Matakali,' ujar Raditya Jati.

Sebanyak 55 unit rumah terendam akibat banjir dengan rincian 40 unit di Kelurahan Batupanga dan 15 di Mammi, serta puluhan hektare sawah di Matakali. Terpantau, pada sabtu pagi sekitar pukul 09.20 WIB banjir telah surut. 

Banjir juga melanda wilayah timur Indonesia tepatnya di empat kecamatan di Kabupaten Malaka, NTT. Kecamatan terdampak banjir yakni Kecamatan Wewiku, Malaka Tengah, Malaka Barat, dan Welimpan.

"Banjir di sejumlah kecamatan ini merendam 276 rumah dan 20 hektare sawah dan kebun dengan ketinggian air beragam 30 hingga 50 centimeter> Namun demikian, banjir telah surut pada pagi ini," jelas Raditya Jati.

Dua kejadian banjir lain di Kabupaten Hulu, Kalimantan Selatan dan Aceh Selatan di Provinsi Aceh. Banjir di Kelurahan Barabai Selatan dan Barabai Darat, Kecamatan Barabai, Hulu, Kalsel berdampak pada 190 Kepala Keluarga atau 585 jiwa, dengan rincian Kelurahan Barabai Selatan berjumlah 70 KK atau 210 jiwa dan Barabai Darat 120 KK atau 375 jiwa. Sedangkan dampak material mencakup 190 unit rumah terendam. 

Kemudian yang terdampak banjir juga terjadi di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh akibat hujan mengguyur deras yang melanda tiga kecamatan. 

"Beberapa desa di kecamatan tersebut terendam dengan ketinggian air beragam 30 sampai 50 centimeter. Banjir telah surut di beberapa titik lokasi," kata Raditya Jati. 

Sementara itu desa atau gampong terdampak banjir di kabupaten tersebut adalah Gampong Ladang Kasik Putih (Kecamatan Samadua), Drien Jalo dan Jambo Papuen (Meukek), Panton Pawoh, Tengah Iboh, Pulo Le dan Tutong (Labuhan). 

"Upaya pemerintah daerah yang dipimpin oleh masing-masing BPBD sangat cepat dengan melakukan evakuasi warga, pendataan dan dukungan logistik penanganan darurat," jelas Raditya Jati.

BNPB pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung, terlebih dengan potensi intensitas hujan tinggi dan pergantian musim dari hujan ke kemarau dalam waktu dekat ini.

Komentar