Minggu, 19 Mei 2024 | 20:01
COMMUNITY

Planet Venus: Dewi Cinta Nan Panas di Tata Surya

Planet Venus: Dewi Cinta Nan Panas di Tata Surya
Planet Venus. (Kredit. ESA)

ASKARA - Venus. Planet yang namanya berasal dari dewi cinta bangsa Romawi merupakan planet paling panas di Tata Surya.

Bintang Fajar dan Senja

Tapi, planet ini sangat terang jika dilihat dari Bumi. Kita bisa melihatnya sebelum Matahari terbit atau setelah Matahari terbenam. Inilah planet yang diberi julukan Bintang Fajar, Bintang Timur, Bintang Senja, maupun Bintang Barat.

Venus bukan bintang. Tapi, pengamat langit zaman dahulu melihat Venus sebagai bintang paling terang di langit. Tentu saja para pengamat kemudian menyadari bahwa Venus adalah bintang pengembara yang posisinya berubah dengan cepat terhadap bintang lainnya. Venus bergerak dari timur sebelum fajar dan dengan cepat sudah tampak di sore hari setelah Matahari terbenam. Selain itu Venus juga tidak berkelap kelip seperti bintang lainnya.

Selain Venus, Merkurius juga punya kebiasaan yang sama. Kedua planet sama-sama tampak sebelum fajar dan saat senja, tidak pernah sampai tengah malam. Ini karena Merkurius dan Venus adalah planet dalam sehingga keduanya tampak seperti mengikuti Matahari. Pada zaman dahulu, Venus punya dua nama. Phosporus ketika Venus tampak di pagi hari, dan Hesperus saat muncul di sore hari. Baru pada tahun 5 SM, Pythagoras memperlihatkan kalau Phosporus dan Hesperus adalah objek yang sama.

Di Indonesia, Venus dikenal sebagai Bintang Kejora atau Bintang Timur, bintang yang biasanya terbit dini hari sebelum fajar menyingsing.

Tentang Venus

Venus tak cuma menarik karena bisa diamati dengan mudah di langit. Planet Venus adalah planet kedua dari Matahari yang juga tetangga Bumi. Tak hanya jadi tetangga, Venus juga memiliki kemiripan dengan Bumi yang membuatnya dijuluki saudara kembar Bumi.

Planet Venus memang punya kemiripan dengan Bumi. Ukuran, massa, maupun materi yang membentuk Venus dan Bumi hampir sama. Diameter atau garis tengah planet Venus 12.104 kilometer atau 650 kilometer lebih kecil dari Bumi. Buat kita 650 kilometer mungkin sangat besar. Tapi, untuk astronomi, 650 kilometer itu justru termasuk kecil. Sebagai pembanding, garis tengah Matahari itu sama dengan 109 Bumi atau 115 planet Venus yang dijejerkan. Dan masih banyak bintang yang lebih besar dari Matahari.

Massa Venus juga hampir sama yakni 82 persen massa Bumi, dan kedua planet sama-sama disusun oleh batuan. Karena massanya lebih kecil dari Bumi, gravitasi di Venus juga lebih kecil, yakni 8,87 m/s atau sekitar 91 persen gravitasi Bumi. Jika berat di Bumi 100 kilogram maka di Venus, berat tersebut menjadi 91 kilogram.

Akan tetapi, berada di Venus kita akan melalui hari yang sangat panjang. Bahkan sebelum satu hari berakhir satu tahun sudah terlewati. Waktu yang dibutuhkan Venus untuk mengelilingi Matahari lebih cepat dibanding kecepatan rotasinya. Venus hanya butuh 224,7 hari untuk mengelilingi Matahari dan 243 hari untuk berputar pada sumbunya. Arah rotasi Venus berlawanan dengan Bumi dan planet lainnya di Tata Surya, karena diduga, Venus pernah ditabrak asteroid besar. Selain itu, Venus tidak memiliki satelit yang mengelilinginya.

Atmosfer dan Struktur Venus

Meski disebut saudara kembar Bumi, Venus tidak bisa dihuni. Si bintang kejora ini sangat panas! Bahkan lebih panas dari Merkurius. Jika kita berada di permukaan Venus, temperaturnya 464 derajat Celcius. Pada suhu sepanas itu, timah pun bisa meleleh.

Venus sangat panas karena atmosfernya tebal dan mengandung karbon dioksida. Di Venus, ada awan buram dari asam yang memantulkan sebagian besar cahaya Matahari. Karena berada lebih dekat ke Matahari, cahaya Matahari yang diterima Venus lebih banyak dari Bumi. Karena itu, meskipun sebagian besar cahaya dipantulkan, masih ada yang sampai ke permukaan.

Cahaya Matahari yang sampai ke permukaan pada siang hari berfungsi untuk menghangatkan planet. Ketika malam tiba, seharusnya permukaan jadi dingin karena panas dipancarkan kembali ke luar angkasa. Tapi, hal itu tidak terjadi. Karbon dioksida di atmosfer justru menangkap dan memenjarakan sebagian besar panas yang memanaskan planet. Karena peristiwa ini terus terjadi, tentu semakin banyak panas yang terperangkap di atmosfer dan membuat Venus jadi sangat panas. Peristiwa ini dikenal sebagai efek rumah kaca.

Sama seperti Bumi, Venus adalah planet batuan. Komposisinya juga mirip Bumi. Lapisan terluar Venus adalah kerak silikat dan di dalamnya ada selubung batuan. Di bawah selubung batuan terdapat inti padat yang disusun oleh besi dan nikel.

Permukaan Venus juga agak mirip Bumi. Ada gunung, lembah, dataran tinggi, juga gunung api. Di venus ada sungai lava cair dan lebih dari 1600 gunung api.

Kunjungan ke Bintang Kejora

Untuk memelajari Venus dari dekat, para astronom dari berbagai negara seperti Uni Soviet, Amerika, Uni Eropa, dan Jepang, mengirimkan wahana antariksa ke Venus. Ada yang sekedar terbang lintas atau lewat sambil mengambil data Venus, ada juga yang mengorbit dan bahkan mendarat. Dari seluruh misi yang diluncurkan tercatat ada 16 misi yang mengalami kegagalan total dan empat misi yang mengalami kegagalan sebagian atau sekedar mengalami kerusakan instrumen setelah tiba di Venus.

Wahana antariksa pertama yang berhasil mendarat di Venus adalah Venera 8, pada tahun 1972. Sebelumnya ada Venera 7 yang juga didaratkan di Venus, akan tetapi wahana ini mengalami kegagalan sebagian. Foto permukaan Venus yang pertama baru diperoleh setelah wahana pendarat dari Venera 9 berhasil mendarat di Venus pada tahun 1975.

Permukaan Venus berhasil dibuat petanya setelah Wahana Magellan yang ditugaskan untuk mengelilingi Venus tiba pada tahun 1970. Wahana Magellan membuat peta permukaan Venus menggunakan radar.

Beberapa misi yang sempat melintasi Venus ataupun mengorbit planet ini adalah Galileo saat menuju Jupiter, Cassini yang sedang menuju Saturnus, maupun MESSENGER dalam perjalanan ke Merkurius. Selain itu ada Venus Express dan IKAROS yang sudah selesai bertugas. Yang masih terus mengorbit atau mengelilingi Venus adalah Wahana Akatsuki.

Misi lain ke Venus juga sedang dirancang oleh berbagai negara untuk diluncurkan antara tahun 2012 – 2039.

Berburu Bintang Kejora

Untuk mengamati Venus, kamu bisa mencarinya di arah Timur sebelum fajar menyingsing atau di barat setelah Matahari terbenam. Venus gampang dicari karena sangat terang di langit. Planet Venus juga punya fase seperti Bulan, karena Venus adalah planet dalam. Karena itu kita bisa melihat Venus saat purnama maupun saat sabit.

Avivah Yamani
(Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia)

Komentar