Selasa, 28 Mei 2024 | 23:46
NEWS

Tenaga Medis Covid-19 Juga Rindu Rumah, Masyarakat di Rumah Cukup Patuhi Protokol Kesehatan

Tenaga Medis Covid-19 Juga Rindu Rumah, Masyarakat di Rumah Cukup Patuhi Protokol Kesehatan
Ketua Tim Perawatan RSD Wisma Atlet, Kapten Fitdy Eka (Dok BNPB)

ASKARA - Rasa kerinduan untuk pulang berkumpul dengan orangtua pasti dialami semua masyarakat termasuk para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. 

Ketua Tim Perawatan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kapten Fitdy Eka mengungkapkan, sebagian besar para perawat, dokter dan tenaga medis lainnya rindu untuk pulang. Sehingga ia meminta masyarakat menaati protokol kesehatan agar pandemi ini berakhir. 

"Rekan-rekan kami juga ingin pulang ketemu keluarga, anak istri, orangtua. Pergerakan kami dibatasi, kami menyesuaikan. Anda agar tetap di rumah, kami bekerja biar kita putus rantai penularan Covid-19," ujar Kapt Fitdy Eka di Graha BNPB, Minggu (26/4).

Tenaga kesehatan yang mengurusi pasien Covid-19 seperti dokter, perawat, analis dan tenaga kesehatan lainnya memiliki prosedur pembatasan interaksi langsung dengan keluarga untuk mengurangi risiko penularan.

Selain itu, para tenaga kesehatan wajib tetap tinggal di dekat area perawatan pasien Covid-19 selama beberapa pekan terakhir. Sehingga interaksi dengan keluarga dan kerabat dilakukan dengan panggilan video video call melalui gawai.

"Baik dokter, perawat, analis dan nakes lainnya semua memiliki rasa kangen, rindu keluarga, berkumpul, bersenda gurau langsung," jelasnya.

Dalam bertugas, Fitdy mengatakan harus bisa mengatasi rasa bosan di tengah tugas harus mengenakan alat pengaman diri (APD) lengkap selama delapan jam tanpa makan, minum dan buang air. 

Terdapat tiga tim tenaga kesehatan yang bekerja selama 24 jam terbagi masing-masing delapan jam untuk tiga shift.

Pada tahap itu, para tenaga kesehatan berupaya mengatur sedemikian rupa agar pelaksanaan merawat pasien Covid-19 tetap berjalan baik. Sehingga pasien Covid-19 dapat sembuh dan corona tidak menginfeksi petugas.

Menilik suka duka tenaga kesehatan Covid-19 itu, masyarakat diminta turut berupaya memutus rantai penularan Covid-19 sehingga tidak ada lonjakan drastis dari penderita. 

Jika jumlah penderita Covid-19 melebihi kapasitas fasilitas kesehatan maka akan semakin banyak yang tidak tertolong. Di bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri, masyarakat diminta juga agar tidak mudik terlebih dahulu guna mencegah penularan Covid-19.

"Anda tidak ingin mudik membawa penyakit kan? Tidak usah mudik untuk memutus mata rantai Covid-19 jangan terus berlangsung. Terkait memutus mata rantai Covid-19 bisa lebih maksimal. Pandemi bisa diakhiri, ingat kita rindu tradisi mudik saat masa pembatasan ini," tandasnya. 

Komentar