Kamis, 25 April 2024 | 04:40
NEWS

IDI Minta Warga yang Isolasi Mandiri Gunakan Plaform Medis, Ini Alasannya

IDI Minta Warga yang Isolasi Mandiri Gunakan Plaform Medis, Ini Alasannya
Logo IDI (Wowkeren.com)

ASKARA - Masyarakat yang diminta menjalani isolasi mandiri di rumah terkait corona virus disease (Covid-19) diminta tak perlu khawatir. 

Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih, masyarakat yang diminta mengisolasi mandiri di rumah akan terus dipantau, diawasi dan diobservasi.   

"Sehingga apapun yang diperlukan oleh kawan-kawan yang diisolasi di rumah tetap bisa berhubungan dengan petugas kesehatan," ujar Daeng secara virtual, Kamis (16/4).

Dikatakan, dalam hal ini kesabaran juga sangat dibutuhkan untuk menghadapi pandemi Covid-19 saat ini. 

"Pertama, mohon kesabarannya untuk mematuhi apa yang sudah dimintakan oleh pemerintah dan petugas kesehatan untuk secara tertib melakukan diam di rumah, tetap menjaga kebersihan, menjaga kesehatan, menjaga stamina yang baik di dalam rumah," imbaunya.

Daeng juga meminta masyarakat memanfaatkan platform medis yang telah disediakan pemerintah. Platform tersebut memberikan informasi, konsultasi, dan lainnya terkait keluhan gangguan kesehatan khususnya dari virus corona.

"BNPB dan Kemenkes sudah bekerja sama dengan hampir semua platform telemedis yang menyediakan (layanan) konsultasi jarak jauh. Hal itu sangat penting untuk dimanfaatkan oleh kawan-kawan sekalian yang kebetulan diminta untuk tinggal di rumah," tuturnya.

Kepada masyarakat yang harus mengisolasi mandiri, juga diminta lebih dekat dengan petugas kesehatan. Baik konsultasi atau menerima pesan-pesan yang harus dilakukan selama berada di rumah, atau menerima instruksi atau perintah-perintah kapan harus dilakukan pemeriksaan selanjutnya.

Pihaknya, lanjut Daeng, siap melayani masyarakat yang memerlukan saran, konsultasi, petunjuk-petunjuk cara yang baik dalam menjaga kesehatan, termasuk cara mencari pertolongan untuk pemeriksaan lanjutan.

"Serta melihat perkembangan perjalanan penyakitnya, apakah kemudian perlu perawatan di RS apakah tidak," imbuhnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa semua platform medis dilibatkan dalam penanganan virus corona seperti Halodoc, SehatQ, GrabHealth, DokterSehat, Link Sehat, Klik Dokter, MouDok, Mau Periksa, YesDok, Prosehat, Perawatku, KlinikGO, Alodokter, Docquity, Qlue, Iykra, Jovee, Eureka AI, Sociomile, Ripple10 dan Lifepack. 

Komentar