Jumat, 19 April 2024 | 16:52
NEWS

Kondisi Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Memprihatinkan, Ada yang Sampai Makan Tikus

Kondisi Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Memprihatinkan, Ada yang Sampai Makan Tikus
Penyerahan Surat Pernyataan AOMI (Istimewa)

ASKARA - Aliansi Ormas Indonesia di Malaysia (AOMI) menggelar pertemuan dengan KBRI Malaysia untuk menyikapi perpanjangan masa Movement Control Order (MCO) hingga 28 April.

Pada pertemuan ini, AOMI membacakan pernyataan menyikapi kondisi WNI/PMI pekerja migran Indonesia harian yang memprihatinkan karena tidak memiliki stok bahan pangan.

"Ada beberapa yang diusir karena tidak mampu bayar sewa kontrakan, ada yang memakan ubian dan tikus karena kelaparan," ujar Koordinator AOMI, melalui keterangan tertulis, Hardjito, Rabu (15/4).

Saat membacakan pernyataan di depan pejabat KBRI di Malaysia, Hardjito tidak kuasa menahan sedihnya hingga sesekali menyeka air mata. 

"Apabila situasi ini berlanjut maka akan terjadi krisis kemanusiaan global," kata dia.

Melalui pernyataan tertulis, AOMI mendesak Pemerintah RI segera memberikan bantuan tunai kepada seluruh PMI yang mengalami kesulitan, baik melalui mekanisme BLT ataupun mekanisme lain. Lalu, memfasilitasi WNI/PMI yang berada dalam keadaan darurat agar dapat pulang ke Tanah Air, dengan tetap mengikuti prosedur-prosedur yang berlaku saat ini.

Selanjutnya, meminta Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana agar kembali ke Kuala Lumpur, hadir bersama masyarakat Indonesia di Malaysia. 

"Dalam kondisi krisis seperti saat ini kehadiran beliau amatlah dinantikan, agar dapat lebih gencar melakukan lobby-lobby diplomatik terhadap Pemerintah Malaysia agar krisis ini dapat segera teratasi," ungkapnya.

Dalam pertemuan itu Atase Politik Agus Badru Jamal, juga Pensosbud Agung C Sumirat menghargai semua aspirasi ormas dan memberikan apresiasi terhadap semua ormas yang telah bergerak bahu membahu membantu PMI di Malaysia.

Surat peryataan itu diterima oleh koordinator Fungsi Konsuler, Korfung Konsuler Rijal Al Huda dan KBRI Kuala Lumpur merespons masukan, permintaan AOMI dan akan meneruskannya ke pemerintah pusat.

Komentar