Senin, 27 Mei 2024 | 21:44
NEWS

Kedubes dan Konjen RI di Turki Gelar Pertemuan Virtual dengan Ribuan WNI

Kedubes dan Konjen RI di Turki Gelar Pertemuan Virtual dengan Ribuan WNI
Pertemuan virtual Dubes dan Konjen RI dengan ribuan WNI di Turki (Dok KBRI untuk Ankara)

ASKARA - Melalui aplikasi pertemuan jarak jauh, Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, dan Konjen RI Istanbul, Imam Asari, melakukan pembicaraan  dengan sekitar 4.500 WNI di seluruh Turki, yang berlangsung selama 5 Maret–hingga 15 April 2020.

"Presiden dan Menlu minta kami untuk memastikan kondisi semua WNI di Turki. Selain untuk silaturahmi, kunjungan ini juga kami lakukan untuk menampung aspirasi mereka," ujar Iqbal, melalui keterangan tertulis, Kamis (9/4). 

Menurut Iqbal, pertemuan secara virtual tersebut sebagai bentuk hadirnya pemerintah Indonesia untuk memperhatikan kondisi di tengah wabah virus corona (Covid-19).

"Intinya kami mau menunjukkan bahwa di saat-saat sulit ini, mereka tidak akan dibiarkan sendiri. KBRI dan KJRI hadir untuk mereka," imbuh Iqbal.

Pertemuan secara virtual ini dilakukan secara berjadwal di mana berlangsung satu hari untuk satu wilayah.

Pada 5 April lalu, pertemuan dilakukan dengan WNI di wilayah Anadolu Bolgesi (8 provinsi). Dilanjutkan tanggal 6 April dengan WNI di wilayah Ege Bolgesi (6 provinsi dan Siprus Utara).

Kemudian, pada 7 April dengan WNI di wilayah Karadeniz/Laut Hitam (10 provinsi) dan hari ini dengan WNI di wilayah Sakarya (2 provinsi). Pada hari-hari selanjutnya dengan WNI di wilayah Akdeniz Bolgesi (17 provinsi), Istanbul dan sekitarnya, Marmara Bolgesi (4 provinsi), dan berakhir tanggal 15 April dengan WNI di wilayah Dardanelles (4 provinsi).

Dalam pertemuan tersebut Dubes dan Konjen menyampaikan perkembangan termutakhir penanganan Covid-19 di Indonesia dan Turki serta situasi umum WNI di Turki.  

Keduanya juga menyampaikan persiapan-persiapan yang telah dilakukan Perwakilan RI guna mengantisipasi dampak wabah Covid-19 di Turki terhadap WNI. 

Nampak ratusan WNI dari berbagai latar belakang antusias berpartisipasi dalam setiap pertemuan berdurasi 2 jam tersebut, baik dari kalangan pelajar dan mahasiswa, pekerja spa, professional maupun WNI yang menikah dengan warga setempat. 

Berbagai masalah juga disampaikan WNI, yang direspons langsung oleh KBRI dan KJRI, antara lain keluhan dari ratusan pekerja spa yang kehilangan pekerjaan/penghasilan, tidak memiliki tempat tinggal, masa berlaku paspor  habis, izin tinggal akan habis, ingin pulang ke Indonesia, permintaan bantuan finansial dan logistik. 

Sementara itu dari kalangan pelajar/mahasiswa muncul keresahan mengenai kelanjutan beasiswa mereka, kebosanan dan tidak ada aktivitas selama di rumah, kehabisan bekal uang dan logistik serta kekhawatiran mengenai akomodasi/asrama.

Untuk memudahkan proses perlindungan bagi WNI, KBRI telah menyiapkan formulir pendataan online melalui Portal Peduli WNI. KBRI juga menyiapkan formulir permintaan bantuan secara online bagi WNI yang memiliki kebutuhan mendesak, baik bantuan tunai maupun logistik. 

Selain itu, KBRI juga telah menyiapkan Depo Aju untuk menyiapkan cadangan logistik bagi WNI di 4 kota yang berjarak 5-10 jam perjalanan darat dari Ankara, dimana terdapat konsentrasi WNI. 

Depo Aju diketahui dikelola oleh anggota Masyarakat Indonesia di wilayah tersebut yang menjadi anggota Satgas Perlindungan WNI di Turki dan akan menyalurkan bagi WNI yang membutuhkan jika situasi sudah memasuki kondisi Darurat I. 

Penanganan perlindungan WNI di Turki selama wabah Covid-19 ini melibatkan seluruh staf KBRI dan KJRI Istanbul, termasuk Atase Pertahanan, Atase Kepolisian dan Atase Perdagangan. Penanganan juga didukung oleh masyarakat Indonesia yang secara sukarela menjadi Anggota Satgas Perlindungan WNI di 37 titik di seluruh Turki. 

"Kami sudah siap memberikan bantuan dalam kondisi terburuk. Saat ini yang terpenting adalah menjaga kesehatan lahir batin, saling bantu dan peduli sesama WNI, tetap tenang dan terus jaga komunikasi dengan KBRI dan KJRI," pesan Iqbal kepada WNI dalam tiga pertemuan sebelumnya.

Sementara itu, Imam meminta agar semua WNI mengikuti arahan dan imbauan Pemerintah Turki yang telah dipertimbangkan untuk keselamatan penduduk Turki, baik penduduk lokal maupun orang asing.

Untuk diketahui, saat ini terdapat sekitar 4.500 WNI di Turki, terbagi dari 2.700 mahasiswa dan pelajar sebanyak 1.500 pekerja spa dan sisanya adalah professional serta WNI yang menikah dengan warga setempat. WNI tersebar di hampir seluruh 81 provinsi yang ada di Turki. 

Komentar