ASKARA - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kementerian BUMN tengah mengembangkan aplikasi tracing, tracking dan fencing untuk menanggulangi dan mencegah pandemi virus corona (Covid-19).

Menteri Kominfo Johny G. Plate menjelaskan, aplikasi tersebut akan membantu masyarakat untuk saling menjaga dan melindungi agar penularan Covid-19 bisa dihentikan.

"Aplikasi ini dibuat oleh anak negeri kita dan didedikasikan untuk negara dalam menghadapi darurat dan keadaan luar biasa nasional dan global," jelasnya kepada media, Sabtu (28/3).

Aplikasi dimaksudkan untuk membantu melindungi baik pasien positif, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), suspect maupun masyarakat luas.

"Oleh karena itu aplikasi saat ini terus di-develop agar bisa diinstall oleh tidak hanya pasien positif, ODP, PDP dan suspect tapi oleh seluruh masyarakat melalui smartphone," terang Johny G. Plate. 

Aplikasi sejenis trace together ini dirancang oleh putra-putri Indonesia. Meski ada kesamaan fungsi tapi aplikasi yang dikembangkan oleh Kemenkominfo dan Kementerian BUMN memiliki konfigurasi yang berbeda. 

"Mengingat infrastruktur dan ekosistem telekomunikasi kita yang berbeda dengan subscriber hampir 300 jutaan Mobile Subscriber Integrated Services Digital Network Number (MSISDN)," jelas Johny G. Plate. 

Di samping itu, fiturnya juga lebih kaya, misalnya akan dikembangkan fitur fencing dan warning. Aplikasi yang masih dalam uji coba dan stressing test ini dikenal dengan nama sementara PeduliLindungi dan masih akan dimintakan persetujuannya kepada Presiden Joko Widodo. 

"Kita berharap beliau yang akan memberikan nama resminya nanti," kata Johny G. Plate. 

Saat ini, dashboard surveillance berbasis web page dan aplikasi tracing, trackingnya yang digunakan oleh pemerintah sudah siap digunakan.

"Aplikasi yang diperuntukkan bagi masyarakat dan akan diberi nama oleh bapak presiden tersebut diharapkan secara aktif di-download melalui Playstore atau Appstore setelah diluncurkan minggu depan," tandas Johny G. Plate.