Sabtu, 27 April 2024 | 11:19
TRAVELLING

Dispar Banten Ajak Pelaku Tata Busana Angkat Kearifan Lokal

Dispar Banten Ajak Pelaku Tata Busana Angkat Kearifan Lokal
(Dispar.bantenprov)

ASKARA - Dinas Pariwisata Provinsi Banten menggelar workshop pengembangan sumber daya manusia pelaku ekonomi kreatif tata busana bertema 'Meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Kreatif Provinsi Banten'.

Workshop yang dihadiri pelaku usaha ekonomi kreatif di bidang tata busana dan pegiat sanggar tari tersebut turut menghadirkan desainer ternama Ichwan Thoha.

Kepala Dispar Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, industri wisata kini sudah masuk skala prioritas dalam mendorong perekonomian rakyat. Menurutnya, dunia wisata dengan ekonomi kreatif sangat berkaitan erat. Usaha ekonomi kreatif menjadi produk wisata yang dibutuhkan wisatawan. Salah satu produk wisata yang potensial salah satunya adalah busana seperti batik.

"Misalnya Batik Cikadu bisa dikreasikan menjadi tempat tisu. Artinya dari produk busana bisa dibuat berbagai macam. Ada banyak yang bisa kita pikirkan mengingat Banten kaya dengan etnik," jelasnya.

Selain kaya dengan budaya, Banten juga memiliki banyak destinasi wisata sebagai peluang pemasaran produk kreatif busana.  

"Pelaku usaha busana harus ikuti tren mode. Misalnya kita pikirkan busana adat Banten untuk pernikahan yang saat ini tampaknya harus dipikirkan," papar Eneng.

Eneng berharap pelaku usaha busana juga gencar melakukan promosi, di antaranya bekerja sama dengan sanggar-sanggar tari yang mengenakan busana khas Banten. Termasuk dalam event-event budaya seperti Cilegon Etnic Carnival.

Dalam kesempatan tersebut, Desainer Ichwan Thoha memberikan pengetahuan dasar desain busana. Menurutnya, industri di bidang mode tidak akan pernah mati. 

Ichwan memberikan beberapa tips bagi desainer saat membuat sebuah karya sehingga laku di pasaran.

"Riset sangat penting dilakukan untuk mengetahui selera pasar. Desainer harus update terhadap tren kekinian yang sedang digandrungi," jelasnya.

Selain riset, desain yang berkarakter dan memiliki branding kuat juga akan menarik pencinta fesyen. Sebagai daerah yang kaya dengan budaya dan tradisi. Para desainer bisa mengambil unsur-unsur etnik untuk dituangkan ke dalam karyanya.

"Saya lihat Banten sangat multikultur dan masyarakatnya sudah modern. Jadi sangat mudah menerima berbagai tren baru," ujarnya.

Sementara, pelaku ekonomi kreatif Adam Adhary menambahkan, tren pasar ekonomi kreatif di kalangan anak muda. Misalnya event tahunan Banten Indie Clothing (BIC) yang mengangkat produk busana berupa kaos lokal.

"Ini tidak harus selalu kaos, batik dan busana lain bisa terlibat di sini. Ini kan momentum dalam memasarkan produk lokal," bebernya. (dispar.bantenprov/why)

Komentar