Jumat, 17 Mei 2024 | 18:32
NEWS

Jokowi Pelajari Pembangunan Ibu Kota dari Australia

Jokowi Pelajari Pembangunan Ibu Kota dari Australia
Presiden Joko Widodo mengunjungi Mount Ainslie di Canberra, Autralia (Setneg.go.id)

ASKARA - Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Mount Ainslie di Canberra, Australia, Minggu (9/2). Kunjungan Jokowi untuk melihat dan mempelajari pembangunan Canberra sebagai Ibu Kota Australia.

"Ya, saya banyak bertanya tadi pagi ke Gubernur Jenderal, kemudian bertanya juga ke Perdana Menteri Scott Morrison, kemudian sekarang bertanya juga ke Sally Barnes, CEO-nya National Capital Authority di sini, kita ingin mendapatkan sebuah bayangan seperti apa sebetulnya Kota Canberra, bagaimana dikelola, kemudian dimulainya seperti apa," kata Jokowi. 

Menurut Jokowi, tata kota Canberra sangat bagus. Jokowi pun berjanji akan menjadikan rujukan pembangunan ibu kota baru nantinya. 

"Saya kira tadi kita lihat gedung-gedung pemerintah tidak ada yang tingginya lebih dari tujuh lantai. Tapi di sisi yang lain, ada juga yang jauh dari area pemerintahan diperbolehkan gedung tinggi-tinggi, di situ sangat bagus," ujarnya.

Jokowi menegaskan, keseriusan pemerintah dalam pemindahan ibu kota negara Indonesia ke Kalimantan Timur. Menurutnya, studi terkait hal tersebut sudah dimulai sejak lima tahun lalu dan lomba desain telah dimulai pada tahun lalu.

"Sudah kita memutuskan, sekarang tinggal menunggu undang-undang di DPR, kalau sudah ada undang-undang tinggal kita lakukan land clearing, lalu kita lakukan pembangunan infrastruktur dasar. Saya kira itu yang akan kita lakukan," imbuhnya, 

Kunjungan ke Mount Ainslie ini dilakukan Jokowi di sela-sela agenda kunjungan kenegaraan ke Australia. Jokowi menyebut tujuan lain kedatangannya ke Australia adalah untuk menindaklanjuti selesainya ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah disetujui DPR tiga hari yang lalu.

"Jadi ini adalah tindak lanjutnya, akan ke arah mana besok baru akan dibicarakan. Yang paling jelas, kita ingin keterbukaan sehingga perdagangan, investasi, pariwisata akan lebih banyak antara kedua negara Indonesia dan Australia. Arahnya ke situ karena ratifikasinya sudah selesai," pungkas Jokowi. (setneg.go.id) 

Komentar