Senin, 20 Mei 2024 | 03:30
COMMUNITY

Pencak Silat Betawi yang Terus Berkembang dengan Media Sosial

Pencak Silat Betawi yang Terus Berkembang dengan Media Sosial
Pencak Silat Betawi (law-justice.co)

ASKARA - Tak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi informasi sangat membantu aktivitas masyarakat. Demikian juga untuk mengembangkan ilmu beladiri Pencak Silat Betawi. 

Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) menyatakan, media sosial membantu dan menjadi daya tarik tersendiri seseorang untuk belajar pencak silat. Sekaligus mengenalkan Pencak Silat Betawi kepada generasi muda Indonesia. 

"Media sosial, tentu sangat besar dampaknya bagi perkembangan Silat Betawi," ujar Wakil Ketua Bidang Pelestarian dan Pengembangan LKB, Yahya Andi Saputra kepada Askara, Rabu (29/1).

Berbeda dengan zaman dulu, akses seseorang agar bisa belajar pencak silat sangat terbatas. Bahasa Betawi-nya silat disebut "Maen Pukulan". 

"Kita tahu jika tradisi latihan silat, dahulu sangat tertutup. Terutama pada masa kolonial," kata Yahya. 

Sebab, penjajah takut jika kemahiran silat nantinya digunakan untuk melawan. Namun kini perguruan Silat Betawi bertumbuh di segala tempat. 

"Memang faktanya begitu. Itu dulu. Latihannya pun sudah terbuka dan siapa saja dapat menjadi murid di perguruan itu," jelas Yahya. 

Perkembangan media sosial kerap dimanfaatkan untuk mengunduh kegiatan latihan Pencak Silat Betawi. Sehingga semua orang dapat mengetahuinya. Itulah manfaat dari media sosial. 

"Kegiatan-kegiatan latihan perguruan itu kerap diposting di media sosial. Maka media sosial berdampak baik bagi pengembangan "Maen Pukulan Betawi"," terang Yahya. 

Terlebih, saat ini banyak event rutin yang menampilkan pertunjukkan pencak silat yang sarat nilai budaya. Tumbuhnya Pencak Silat Betawi di ibukota yang kian solid satu sama lain. 

"Solid meski beragam aliran dan perguruan. Diadakan silaturrahim rutin untuk evaluasi dan antisipasi dinamika Jakarta," tandas Yahya. 

Komentar