ASKARA — Hironimus Taime, mantan Camat atau Kepala Distrik Mimika Baru, Kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, menyampaikan pandangannya mengenai makna Indonesia dalam sebuah pesan reflektif yang ditujukan kepada berbagai kalangan di grup WhatsApp “EME NEME YAUWARE”.

Dalam pesannya, Hironimus mengaitkan nilai-nilai dasar Pancasila dengan semangat kebangsaan dan kehidupan bernegara. Ia menekankan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga panduan moral dalam memperlakukan sesama dan membangun bangsa secara adil dan setara.

“Tuhan nomor satu sesuai sila pertama Pancasila. Manusia nomor tiga sesuai sila kedua. Persatuan Indonesia adalah kita semua sesuai sila ketiga. Wakil rakyat harus bersuara untuk rakyat sesuai sila keempat, dan keadilan sosial sesuai sila kelima,” tulisnya, Senin (26/5).

Hironimus juga menjabarkan pandangannya mengenai arti kata Indonesia secara simbolis:

INDO: Campuran (Mix),

NE: Negara, Kerajaan, atau Suku (Nation),

S: Seluruh (All),

I: Isi (Content),

A: Alam (Nature).

Dengan pemaknaan tersebut, ia menegaskan bahwa Indonesia adalah perwujudan bauran negara, kerajaan, kesultanan, dan suku-suku di seluruh Nusantara beserta isi alamnya sebagai satu kesatuan.

“Papua itu Indonesia, karena Papua terdiri dari banyak suku dan wilayah adat. Hal yang sama juga berlaku untuk Maluku, Sulawesi, Sumatera, dan seluruh wilayah Nusantara,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman dan distribusi konstitusi kepada seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, hukum di Indonesia dibangun di atas landasan Pancasila, UUD 1945, hingga produk hukum daerah seperti Perdasus di Papua sebagai wujud kekhususan dalam bingkai otonomi khusus.

“Setiap warga negara harus memahami hukum, dan warga asing pun harus tahu aturan jika berada di wilayah Indonesia,” tegasnya.

Sebagai penutup, Hironimus mengajak semua pihak, khususnya warga negara Indonesia, untuk terus menjaga keberlangsungan negara dan nilai-nilai dasarnya.

“Semangat untuk kita semua,” tulisnya.