Kamis, 17 Juli 2025 | 01:16
NEWS

ASPRINDO Siap Implementasikan GQSP Indonesia Fase 2 di Kabupaten Paser

ASPRINDO Siap Implementasikan GQSP Indonesia Fase 2 di Kabupaten Paser
Foto bersama usai acara penandatanganan perjanjian kerja sama (Dok Rudolf)

ASKARA – Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan program Global Quality and Standards Programme (GQSP) Indonesia Fase 2 di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, sebagai proyek percontohan (pilot project) Kampung Industri bidang perikanan budidaya.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Ketua Umum ASPRINDO, Jose Rizal, dan National Chief Technical Advisor GQSP Indonesia, Sudari Pawiro, disaksikan Sekretaris Jenderal Ditjen PDSPKP, Machmud, SP, MSc, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kamis (22/5).

GQSP Indonesia Fase 2 merupakan program kolaboratif antara United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai mitra. Program ini didanai oleh Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO), dan akan berlangsung dari 2024 hingga pertengahan 2026.

Kampung Industri merupakan program kerja ASPRINDO untuk membangun ekosistem usaha berbasis produk unggulan lokal yang dikelola oleh masyarakat dan mitra pengusaha ASPRINDO. Sistemnya mencakup proses produksi terintegrasi dari hulu ke hilir, dengan prinsip kemanfaatan bersama bagi seluruh subsistem industri.

“Karena ini pilot project yang menyasar pasar global, dibutuhkan pendampingan agar proyek ini mampu menerapkan international best practice dan bisa direplikasi ke wilayah lain,” ujar Jose Rizal dalam keterangan yang diterima, Minggu (25/5).

Tiga rantai nilai unggulan dalam GQSP Indonesia Fase 2 di bidang perikanan budidaya meliputi udang, bandeng, dan rumput laut. Program ini akan mendampingi pelaku usaha mulai dari pembenihan, budidaya, hingga pengolahan, dengan fokus pada peningkatan kapasitas, pemenuhan standar mutu global, dan kesadaran terhadap pentingnya kualitas.

Pelaku usaha dalam naungan ASPRINDO akan mendapatkan pelatihan dari tenaga ahli agar mampu menerapkan praktik produksi yang baik, berkelanjutan, dan layak bersaing di pasar internasional.

Jose berharap proyek di Kabupaten Paser menjadi awal dari pengembangan Kampung Industri di provinsi lain yang memiliki potensi serupa. “Dua pertiga wilayah kita adalah laut. Sungguh ironis jika kita tidak mampu mengolah hasil perikanan menjadi produk unggulan,” ujarnya.

“Saya bermimpi agar setiap DPW ASPRINDO di seluruh provinsi punya Kampung Industri, baik di sektor perikanan, pertanian, peternakan, maupun pariwisata. Ini adalah jalan bagi pengusaha pribumi naik kelas dan menjadi kuat. Semoga program ini menjadi legacy ASPRINDO untuk negeri ini,” pungkas Jose.

 

Komentar