Paradigma di Media Sosial Mengenai Rokok Ilegal yang Meningkatkan Dampak Perokok Pasif pada Anak

Nama: Salma Azhari Fadhilah
NIM: J0401231101
Tugas: Penulisan Media (Opini, Pertemuan 2)
Mata Kuliah: Komunikasi Digital dan Media
ASKARA - Media sosial adalah platform digital yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi konten, dan berkomunikasi secara online. Platform ini juga menciptakan ruang diskusi publik yang memungkinkan masyarakat menyampaikan berbagai pendapat dan sudut pandang, termasuk isu kesehatan yang semakin mengemuka, seperti dampak rokok pasif terhadap anak-anak.
Permasalahan utama sebenarnya bukan hanya pada rokok itu sendiri, tetapi pada normalisasi merokok di tengah masyarakat. Banyak perokok tidak menyadari bahwa asap rokok tidak hanya merugikan dirinya, tetapi juga membahayakan orang-orang di sekitarnya, terutama anak-anak. Tidak sedikit kasus bayi dan anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan, bahkan kematian, karena terpapar asap rokok dari anggota keluarga terdekat seperti ayah, paman, atau kakek.
Pemerintah sebenarnya telah mengupayakan pengendalian konsumsi rokok dengan menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) secara bertahap: 23% pada satu periode, kemudian 12,5% dan naik lagi sebesar 12% pada tahun 2022. Pada 2023 dan 2024, tarif cukai kembali naik sebesar 10%. Namun, kebijakan ini belum membuahkan hasil signifikan. Alih-alih menurunkan jumlah perokok, masyarakat justru beralih ke rokok ilegal yang lebih murah dan mudah diakses.
Kondisi ini jelas mengancam hak anak untuk mendapatkan kesehatan dasar dan kesejahteraan yang layak. Sayangnya, banyak orang tua yang masih abai, bahkan menganggap kondisi tersebut sebagai hal biasa. Kebijakan pemerintah dan program dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pun belum memberikan solusi yang konkret dan menyeluruh.
Lebih miris lagi, masih minimnya empati dari para perokok aktif terhadap dampak rokok pasif. Budaya sungkan untuk menegur perokok di ruang publik menyebabkan orang lain menjadi korban asap rokok secara pasif. Padahal, risiko kesehatan dari rokok bagi orang dewasa saja sudah sangat tinggi—apalagi bagi anak-anak dan bayi yang organ tubuhnya masih dalam tahap perkembangan.
Solusi Komprehensif untuk Mengatasi Dampak Rokok Pasif
Untuk mengatasi permasalahan ini secara menyeluruh, dibutuhkan integrasi berbagai strategi berikut:
1. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat di Media Sosial
Kampanye anti-rokok yang kreatif dan efektif perlu digencarkan, disertai pelatihan untuk perokok aktif dalam mengurangi kecanduan. Pendidikan kesehatan juga penting untuk anak-anak dan remaja.
2. Peraturan dan Kebijakan yang Tegas
Perlu adanya pengetatan regulasi penjualan rokok serta larangan merokok di tempat umum dengan penegakan sanksi yang tegas.
3. Dukungan untuk Perokok Aktif
Program bantuan seperti terapi pengganti nikotin dan layanan konseling sangat diperlukan bagi mereka yang ingin berhenti merokok.
4. Pengawasan dan Evaluasi
Evaluasi berkala terhadap efektivitas kebijakan, termasuk regulasi pemasaran dan distribusi rokok ilegal, harus terus dilakukan.
5. Kerja Sama Antar Sektor
Kolaborasi antara sektor kesehatan, pendidikan, dan masyarakat sipil sangat penting untuk menangani masalah ini secara sistematis.
6. Program Pemeriksaan Kesehatan Berkala untuk Anak-anak
Pemeriksaan rutin akan membantu mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini akibat paparan rokok pasif.
---
Dengan strategi yang terintegrasi, diharapkan dapat tercipta perubahan perilaku masyarakat, penurunan jumlah perokok aktif, serta pengurangan signifikan risiko kesehatan akibat rokok pasif, khususnya pada anak-anak.
Komentar