Kekhilafan Gus Miftah Santer ke Luar Negeri, Ini Komentar Warga Malaysia dan Perdana Menterinya
ASKARA - Indonesia nampaknya dipenuhi orang-orang kreatif di bidang media sosial. Baru-baru ini viral di sosial media tentang candaan Gus Miftah kepada seorang pedagang es teh yang dinilai sebuah penghinaan.
Gus Miftah sejatinya sudah meminta maaf dan mengakui kekhilafan tersebut, namun banyak pihak yang masih memperbincangkan sikapnya.
Bukan hanya di Indonesia, negeri sahabat pun memperbincangkan perbuatan Gus Miftah melalui stasiun televisi Malaysia, MGTV.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim turut mengomentari dan mengimbau, khususnya warga Malaysia agar berhati-hati dalam berbicara.
“Dia (Gus Miftah) menimbulkan kemarahan masyarakat Indonesia, sehingga Presiden Indonesia, Pak Prabowo menegur keras dan akhirnya pendakwah itu kunjung ke daerah si penjaja (pedagang) itu memohon maaf,” ucapnya dalam seminar kenegaraan Malaysia Madani, Kamis (5/4).
“Ini sebuah contoh ya, bahwa pengangkuhan, kesombongan kadang-kadang bukan saja datang dari kalangan orang yang tidak tau agama, orang yang tau agama berbicara tentang Islam, aqidah sholat, dan sunnah tetapi bila timbul sekedap perkataan seperti itu saya merasa aneh luar biasa,” menurut Datuk Seri Anwar.
Askara.co mewawancarai langsung warga Malaysia yang mengikuti kehebohan Gus Miftah. Melati, akrab disapa Kak Mell, berpendapat kurang pantas, namun sejatinya manusia pernah membuat kesalahan.
“Sangat tidak pantas, Islam tidak mengajar kita menghina orang, mangaibkan orang,” kata Melati, yang aktif di medsos sekaligus pemilik 'Kak Mell Kitchen Tauhu Begedil' kepada Askara.co, Jum'at (6/12).
“Itu tidak mencontohkan hal baik di depan jama'ah. Ya, manusia memang senang berkata-kata tapi tidak mudah melaksanakan, love for Indonesia, from Melati, Malaysia,” sambut Kak Mell dengan nada penuh keakraban.
Komentar