Minggu, 15 September 2024 | 04:37
COMMUNITY

Harapan Kunjungan Apostolik Paus ke RI: Perkuat Perdamaian dan Persatuan dalam Bingkai NKRI

Harapan Kunjungan Apostolik Paus ke RI: Perkuat Perdamaian dan Persatuan dalam Bingkai NKRI
Rasminto

ASKARA - Dalam kunjungan apostolik yang direncanakan oleh Paus ke Indonesia, harapan besar mengemuka dari berbagai kalangan, terutama terkait upaya memperkuat perdamaian dan persatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kunjungan ini dipandang sebagai momen bersejarah yang dapat membawa dampak positif terhadap hubungan antarumat beragama serta memperkokoh harmoni sosial di tengah keragaman budaya dan keyakinan di Indonesia.

Tokoh-tokoh agama dan masyarakat menyambut baik rencana ini, seraya berharap agar pesan-pesan yang disampaikan Paus selama kunjungannya dapat menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga dan merawat persatuan bangsa. Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral antara Vatikan dan Indonesia, serta meningkatkan pemahaman global tentang komitmen Indonesia terhadap toleransi dan keberagaman.

Kehadiran Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan kunjungan apostolik ke Indonesia tanggal 3-6 September 2024 merupakan peristiwa bersejarah bagi Indonesia, hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Human Studies Institute, Rasminto dalam keterangan tertulisnya (4/9).

"Kunjungan apostolik Paus ke Indonesia merupakan sebuah peristiwa bersejarah bagi Indonesia, diharapkan Paus akan menyampaikan pesan-pesan penting yang menekankan perdamaian, persatuan, dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)", katanya. 

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan bagian dari misi globalnya untuk membangun jembatan dialog lintas agama dan memperkuat hubungan antarbangsa.

"Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia dikenal dengan keberagaman agama, suku, dan budaya yang menjadi fondasi kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Paus Fransiskus diharapkan akan menggarisbawahi pentingnya menjaga harmoni antarumat beragama di tengah berbagai tantangan global saat ini", tandasnya. 

Kita juga berharap Paus Fransiskus dapat menggaungkan bahwa Indonesia sebagai bangsa dan negara yang menjunjung tinggi sebagai contoh nyata dari kekuatan persatuan dalam keragaman. 

“Sebab, Indonesia telah menunjukkan bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan yang mempersatukan, bukan memecah belah. Dalam bingkai NKRI, bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk mencapai kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Akademisi Universitas Islam 45 (Unisma) ini, kunjungan Paus ini dapat mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga perdamaian dan kerukunan. 

“Perdamaian bukanlah sesuatu yang dapat dicapai hanya dengan kata-kata, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Paus Fransiskus dapat menebar pesan-pesannya untuk menjaga perdamaian, dengan menghormati satu sama lain dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan,” tambahnya. 

Akademisi yang juga aktif sebagai pengurus harian MN KAHMI ini melihat kunjungan Paus Fransiskus ini diyakini akan menjadi momen bersejarah yang semakin mempererat hubungan antara Vatikan dan Indonesia. 

"Tentunya lebih dari sekadar kunjungan, ini adalah sebuah panggilan untuk bersama-sama merawat persatuan dan menjaga keutuhan NKRI sebagai rumah bersama bagi seluruh rakyat Indonesia, apa pun latar belakang agama dan suku bangsanya," pungkasnya.

Komentar