Minggu, 05 Mei 2024 | 12:54
TRAVELLING

Mendalami Makna Hidup di Setiap Tempat

Mendalami Makna Hidup di Setiap Tempat
Ilustrasi malam pergantian tahun (Dok Pixabay)

Oleh: Danya Nur Munifah

Mahasiswa Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi, IPB University

ASKARA - Sebuah destinasi tidak akan lengkap jika tidak ada cerita perjalanan, tentunya setiap perjalanan pasti akan memiliki cerita dibaliknya sebelum kita menemukan tempat yang nyaman, hal tersebut bisa menjadi refleksi diri ketika perjalanan memiliki cerita.

Bagi setiap orang, perjalanan menjadi hal yang patut disyukuri karena artinya kita masih mampu untuk bertemu orang yang kita sayangi, dan masih bisa melihat hal-hal baik untuk kita syukuri. Maka dari itu, tujuan dari perjalanan ini agar Danya dapat bertemu dengan sanak saudara jauh di luar kota yang sudah lama tidak ditemui, dan merayakan lembaran baru bersama, serta meresapi kisah-kisah yang ditemui di setiap tempat yang akan dilewati.

Rasanya, jika tahun baru tidak melakukan silahturami ke sanak-saudara akan sangat mengganjal di hati, karena setiap perjalanan kehidupan seseorang tidak ada yang mengetahuinya. Sehingga, kunjungan tahun baru wajib dilakukan setiap tahunnya. 

Rencana perjalanan untuk tahun baru ini sudah jauh-jauh hari direncanakan agar tidak ada jadwal bertabrakan, agar Danya, adik, dan mama dapat berangkat bersama ke rumah sanak saudara yang terletak di Tangerang Selatan. Tentunya, kesehatan menjadi poin utama untuk bisa melakukan perjalanan ini, agar perjalanan tersebut lancar, dan bisa selamat sampai tujuan di rumah saudara. Tidak lupa membawa ransel berisi pakaian dan oleh-oleh untuk sanak saudara serta pakaian untuk menginap merayakan tahun baru bersama.

Danya dan keluarga memulai perjalanan pada siang hari sekitar pukul 1 siang pada tanggal 31 Desember 2023, tepat 1 hari sebelum tahun berganti. Perjalanan menggunakan mobil dengan memesan di aplikasi driver online, karena keluarga Danya tidak memiliki kendaraan. Setelah memastikan rumah aman untuk ditinggalkan, Danya mulai pergi bersama adik, dan mama. 

Selama perjalanan, Danya banyak berbincang dengan mama membicarakan perkuliahan, jadwal ke depan, dan mama pun bercerita mengenai pernikahan yang akan dilaksanakan sepupu Danya di tahun 2024 mendatang. Obrolan ini mengalir selama di mobil, karena beberapa hari sebelum berangkat, Danya sangat sibuk dalam mencari pekerjaan sehingga belum sempat mengobrol banyak dengan mama. Hari itu Danya dan adik masih libur, sehingga mama Danya memutuskan untuk merencanakan perjalanan ini sebelum Danya kuliah sambil bekerja, dan adik Danya bersekolah. 

Saat perjalanan masih di Bogor, Danya terus memanfaatkan kebersamaan bersama keluarga dengan terus mengobrol mengenai rencana Danya ke depan, dan mendengar keluh kesah mama hingga Danya mengambil makna yang sangat berharga ketika bisa mengobrol dengan mama. Danya jadi merasa lebih dekat, lebih hidup, dan semua cerita Danya didengarkan mama, maupun sebaliknya, kebersamaan lebih dirasakan karena keluarga berkumpul bersama.

Setelah berbincang cukup banyak dengan keluarga, tidak terasa jalanan daerah Parung, Kabupaten Bogor telah dilewati, Danya mulai menikmati perjalanan, memperhatikan setiap kegiatan yang dilalui oleh banyak orang di jalanan.  

Banyak penjual di sisi jalan yang dilihat selama perjalanan berlangsung, banyak kios yang masih buka, dan restoran-restoran yang masih melayani pengunjung. Danya terenyuh karena disaat dirinya ingin berkumpul dengan sanak saudara menunggu lembaran tahun baru, tapi masih banyak orang di luar sana bekerja keras banting tulang agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya di tahun yang baru. 

Selain itu, selama perjalanan, Danya melihat tukang parkir yang mengatur kendaraan keluar masuk dari kios, melihat pemulung berusaha mencari sampah plastik, dan masih banyaknya motor-motor penjual sayur berlalu lalang. Ketika Danya melewati Pasar Parung pun, banyak sekali penjual yang masih membuka kiosnya, dan masih banyak orang-orang yang membeli bahan-bahan makanan. Mungkin diperuntukkan untuk makan bersama di malam tahun baru. 

Ketika melintasi Pasar Parung, ada pemandangan menarik, banyak sekali orang membawa berbagai belanjaan yang hanya dikaitkan di belakang motor, walaupun jok belakang motornya sudah penuh, tetapi tetap dipaksakan agar bawaan belanjanya cukup. 

Dari melihat berbagai peristiwa dan kejadian di sepanjang jalan, Danya merasakan bahwa makna hidup di setiap tempat sangat berharga untuk tidak berhenti bersyukur karena ternyata Danya memiliki hidup privilege yang nyaman, dalam artian Danya masih bisa berlibur di pergantian tahun tanpa susah mencari uang. Sementara, tidak semua orang bisa seperti Danya, masih ada yang harus mencari uang walaupun hanya menghasilkan recehan dari uang parkir, masih ada penjual sayur yang menunggu sayurnya habis baru bisa pulang, masih ada yang harus mencari sampah plastik agar mendapat uang untuk makan, lalu masih ada yang harus berjualan di pasar agar salah satu keluarga bisa merayakan makan bersama di malam tahun baru, serta masih ada orang yang harus membawa banyak barang belanjaannya di motor karena tidak memiliki mobil. 

Sangat banyak pelajaran berharga yang bisa Danya ambil saat tahun akan berganti, ada yang berbahagia, ada juga yang masih sedih karena hidupnya belum berubah. Tetapi, Danya yakin bahwa porsi bahagia semua orang akan terbagi tinggal menunggu waktunya saja.

Waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 3 sore dengan situasi hujan, dan cukup macet di daerah Pondok Cabe. Kemacetan ini pasti disebabkan oleh banyak keluarga yang berlibur untuk merayakan tahun baru. Tidak hanya di perjalanan sebelumnya, saat kemacetan pun Danya mendapatkan pelajaran baru lagi untuk selalu bersyukur, karena walaupun sedang hujan masih banyak penjual yang menawarkan jualannya untuk dibeli, di mana ada pedagang jualannya masih banyak namun hari sudah semakin sore. Hal ini menandakan penjual sangat bekerja keras baik saat cuaca panas maupun saat hujan agar bisa membawa pulang uang untuk keluarganya. Hingga mendekati rumah saudara, jalanan masih macet, namun tidak memerlukan waktu lama akhirnya Danya dan keluarga sampai di destinasi utama yaitu rumah saudara untuk merayakan pergantian tahun.

Danya dan keluarga langsung bersalaman dan berbincang rindu. Di atas meja makan telah tersaji banyak panganan, sehingga Danya dan keluarga menyantap makanan sambil berkumpul di ruang keluarga. 

Setelah berbincang cukup lama, ternyata banyak teman dari sepupu Danya datang untuk merayakan tahun baru bersama, sehingga pada malam harinya, Danya dan keluarga besar menyiapkan banyak makanan melalui bahan-bahan yang telah dibeli oleh sanak saudara. Danya dan keluarga mulai membuat sup tomyam di panci besar, sembari memanggang daging gulung enoki yang sudah diberikan Saus  Bulgogi, hingga memasak kentang sosis untuk disantap bersama. 

Karena kebersamaan tersebut, Danya merasa senang karena malam pergantian tahun menjadi ramai, dan banyak santapan lezat. Tidak hanya itu, teman-teman dari sepupu Danya juga membelikan banyak martabak, sehingga malam menuju detik-detik tahun baru, perut terasa kenyang, namun menyenangkan. 

Tak terasa, waktu sudah mendekati pukul 12 malam, artinya akan banyak kembang api bermunculan dilangit sebagai tanda tahun 2023 telah berakhir dan berganti menjadi tahun 2024. Pukul 24.00 pun berdentang, dan kembang api menyerukan suaranya saling bergantian. Tahun sudah berganti menjadi 2024, suasana rumah pun kembali ramai dengan perbincangan karena kami sangat senang merayakan tahun baru bersama.

Hari pertama di tahun 2024, kami sekeluarga memutuskan untuk pergi makan siang di luar. Suasana perjalanan masih sangat ramai karena masih merayakan momen tahun baru, namun ada juga yang sudah kembali berjualan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ada juga yang berlibur di tahun baru, namun ada karyawan yang harus masuk karena tempatnya ramai saat libur tahun baru. Melihat hal tersebut selama perjalanan, berkali-kali Danya selalu bersyukur dalam memaknai hidup karena masih banyak yang harus bekerja keras walaupun tahun baru berganti. Danya pun berharap agar kerja keras orang-orang di luar sana tidak akan mengkhianati hasil. Hari sudah semakin siang, dan akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di Restoran Vulture Nest di daerah Bintaro Creative District. Di sini kami memesan makanan untuk santap makan siang sambil berbincang-bincang lebih banyak dengan sanak saudara.

Selesai makan dilanjutkan foto bersama sebagai kenang-kenangan sebelum kembali pulang ke Bogor, dan bersama keponakan bermain di taman belakang restoran yang menghadap danau kecil. Danya sangat senang karena perjalanan kali ini menjadi kenangan yang tidak terlupakan, dan banyak pelajaran yang bisa diambil. Danya bersyukur atas kebersamaan yang masih bisa dirasakan bersama keluarga di tahun 2024. 

Pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan ini juga adalah jangan berhenti bersyukur atas rezeki yang diberikan Tuhan, kita harus memiliki semangat hidup yang tinggi untuk terus bekerja keras agar dapat mencapai tujuan, dan membahagiakan keluarga, serta semangat untuk melanjutkan hidup karena masih banyak hal yang perlu dilakukan baik bersama keluarga, teman, dan lain-lain. Tidak lupa, sesusah apapun ujian yang menanti di masa depan, kita harus bisa melewatinya agar dapat menciptakan kebahagiaan. Kebahagiaan sekecil apapun jika merupakan hasil kerja keras kita, maka akan terasa menyenangkan.

Tidak hanya Danya saja yang merasakan, ternyata ada salah satu orang yang Danya temui merasakan hal serupa saat melakukan perjalanan menuju tahun baru tersebut. Sebelumnya Danya tidak mengenal orang tersebut, tapi setelah berbincang-bincang, dia merupakan anak tetangga dari saudara bernama Alifah Nur Hasanah. Menurutnya, selama perjalanan, Alifah pun merasakan hal yang sama, masih banyak orang yang harus bekerja walaupun tahun silih berganti, masih ada pemulung yang harus mencari sampah plastik, masih ada penjual koran, bahkan masih terdapat orang-orang yang harus tidur di depan ruko seperti tidak ada tempat tinggal tetap.

Refleksi perjalanan membawa Danya sadar untuk selalu bekerja keras ketika ingin mendapatkan suatu hal yang diinginkan. Melalui perjalanan ini Danya juga merasa bahwa sebuah privilege bukan sekedar memiliki uang yang banyak atau kekuasaan tetapi waktu juga bisa menjadi sebuah privilege yang patut dibanggakan, karena kebersamaan menjadi kunci yang cukup penting ketika memiliki waktu yang senggang agar silahturami tetap terjalin. Selain itu, kenangan indah bersama keluarga di malam pergantian tahun baru ini juga tidak akan bisa dilupakan oleh Danya, karena saat itulah momen berbagi kehangatan, dan kekompakan terjalin.

Perjalanan ini bukan sekadar menunggu tahun baru tiba, tetapi lebih tentang perjalanan untuk menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Setiap cerita yang ditemukan di perjalanan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup Danya, dan menjadi sebuah memori yang indah untuk terus diingat. Sebuah perjalanan yang tak hanya merubah pandangan terhadap berbagai pekerjaan orang-orang diluar sana, tetapi juga merubah pandangan terhadap diri sendiri.
 

Komentar