Senin, 27 Mei 2024 | 02:52
COMMUNITY

Rabu Abu, Awal Puasa 40 Hari Umat Katolik di Seluruh Dunia

Rabu Abu, Awal Puasa 40 Hari Umat Katolik di Seluruh Dunia
Penerimaan abu di dahi (Dok Askara)

ASKARA - Umat Katolik di berbagai belahan dunia mengikuti Misa Hari Rabu Abu yang merupakan hari pertama masa pra-Paskah dalam liturgi tahun Gereja, seperti halnya umat Katolik di Paroki Santo Albertus, Harapan Indah, Bekasi, Rabu (14/2).

Dalam perayaan Misa Kudus Rabu Abu, tampak umat yang hadir ditandai dengan abu di dahi. Simbol tersebut merupakan tanda pertobatan. Selain menjadi pengingat masa pra-Paskah, Rabu Abu juga merupakan hari pertama memasuki masa puasa dan berpantang.

Rabu Abu dikaitkan sebagai lambang kesedihan. Sebab manusia telah berbuat dosa.

Ketika pastor atau prodiakon mengoleskan abu ke dahi umat, dia mengucapkan kata-kata, "Ingatlah bahwa kamu adalah debu, dan kamu akan kembali menjadi debu."

Abu tersebut dipersiapkan dengan membakar daun palem dari perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya. 

Simbol ini mengingatkan umat akan ritual Israel kuno saat seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan, dan pertobatan.

Pada hari ini, umat Katolik berusia 18–60 tahun diwajibkan berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali, dan berpantang.

 

 

Komentar