ASKARA - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Vita Ervina menyayangkan penurunan anggaran di Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2024.

Pasalnya, dengan penurunan alokasi anggaran, ia khawatir akan mempengaruhi program dan kinerjanya. Terlebih, saat ini pemerintah tengah mengupayakan agar ketahanan pangan nasional bisa tercapai guna menghadapi ancaman krisis pangan.

Diketahui, Tahun 2024, Kementan mendapatkan PAGU anggaran sebesar Rp 14,6 Triliun.

Anggaran Rp 14,6 triliun tersebut akan dibagi untuk masing-masing program Kementan, yakni program ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas dialokasikan Rp 8,42 triliun, program nilai tambah dan daya saing industri Rp 1,35 triliun, program pendidikan dan pelatihan vokasi Rp 606,7 miliar, dan program dukungan manajemen dialokasikan sebesar 4,27 triliun

"Kita menyayangkan kenapa anggaran di kementan mengalami penurunan.

Padahal persoalan ketahanan pangan ini menjadi sesuatu yang diperhatikan. Apalagi dengan kondisi el nino ini tentunya kita membutuhkan dukungan pemerintah untuk anggaran," kata Vita Ervina di Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Atas dasar itu, Legislator asal Dapil VI Jawa Tengah (Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo dan Purworejo) ini mendorong penambahan anggaran di Kementan untuk tahun 2024.

Menurutnya, penambahan ini penting dilakukan, mengingat sektor pertanian selama ini terbukti mampu menopang perekonomian negara, menyerap banyak tenaga kerja dan sektor pertanian juga merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

"Kita masih akan terus berusaha mendorong untuk tambahan (anggaran di Kementan) di tahun 2024. Kita berharap masih bisa ada tambahan," ujar dia

"Ini harus benar-benar diperhatikan kembali oleh pemerintah. Karena tingkat produksi bisa kurang maksimal," sambung Srikadi Banteng ini.

Sementara itu, berkaitan dengan mitigasi Kementan dalam menghadapi ancaman El Nino, anak buah Megawati Soekarno Putri itu meminta agar Kementan segera merrealisasikan berbagai langkah mitigasi, terutama dalam hal produksi pangan guna mencegah kekeringan yang sudah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Kita harap mitigasi ini segera direalisasikan seperti pompanisasi, penambahan pompa air dan lainnya (embung, bibit tahan cuaca kering). supaya ini bisa mengantisipasi (dampak el Nino)," kata dia.