Rabu, 24 April 2024 | 12:29
MILITER

Satgas Yonif Raider 200/BN Bagikan Alkitab di Gereja Injil Indonesia Kobagma

Satgas Yonif Raider 200/BN Bagikan Alkitab di Gereja Injil Indonesia Kobagma
Danpos Kobagma Lettu Inf Yanuar Resa membagikan alkitab

ASKARA - Sebagai wujud kepedulian di bidang keagamaan, Satgas Yonif Raider 200/BN melalui Pos Kobagma melaksanakan kegiatan ibadah bersama masyarakat serta memberikan Alkitab di Gereja Injil Indonesia Distrik Kobagma, Kab. Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan, Minggu (4/06).

Di sela-sela kegiatan tersebut, Danpos Kobagma Lettu Inf Yanuar Resa menyampaikan kepada jemaat bahwa Pos Kobagma Satgas Yonif Raider 200/BN selalu siap untuk membantu masyarakat. Oleh karena itu, ke depannya diharapkan masyarakat tidak ragu untuk bekerja sama dengan personel Pos Kobagma.

Pada kesempatan tersebut, Amos Pagawak selaku Pendeta mengucapkan terima kasih atas pemberian Alkitab kepada Gereja Injil Indonesia.

 “Terima kasih Bapak TNI. Semoga ke depannya kegiatan ibadah bersama ini bisa dilaksanakan secara rutin oleh jemaat gereja dan personel Satgas,” ucapnya.

Sangat diragukan karena aroma pengambilan kebijakan yang terkesan asal asalan hanya untuk menempuh pintas guna meningkatkan pendapatan negara. Praktek seperti ini  sudah biasa dilakukan meskipun ada pelanggaran hukum didalamnya. Apalagi terkait dengan kebijakan pengerukan pasir laut ini dilakukan tanpa kajian yang matang serta mengabaikan aspek ekologis dan hak asasi manusia sehingga sangat kental nuansa kalapnya. Kebijakan yang muncul karena ketidakmampuannya dalam mengelola sumber daya laut dan potensi yang ada didalamnya.

Alhasil adanya pembukaan kembali kran kebijakan penambangan pasir laut yang sudah distop selama 20 tahun lamannya memang menimbulkan tanda tanya. Ada ancaman kerusakan lingkungan hidup disana sehingga semakin menambah daftar panjang kerusakan lingkungan yang selama ini sudah begitu nampak dimana mana.

Itulah sebabnya ditengah tengah momen peringatan hari lingkungan hidup sedunia, lahirnya kebijakan pemerintah untuk menambang pasir laut dengan dalih untuk membersihkan sedimentasi agar agar jalur pelayaran tidak terganggu akan menjadi  kado yang pahit karena bukan berkah yang nantinya bisa didapatkan melainkan potensi petaka yang bakal diterima. Apakah memang begitu kenyataannya ?

Komentar