Seminar Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Era Baru, Megawati Jadi Pembicara Utama

ASKARA - Presiden Kelima RI Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri akan menjadi pembicara utama dalam Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru yang dilaksanakan di The Trans Resort Bali, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (5/5).
Putri Proklamator RI Bung Karno itu akan membahas mengenai rencana pembangunan Bali hingga 100 tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster seusai meninjau persiapan seminar di The Trans Resort Bali, Kamis (4/5) malam.
“Yang sudah pasti yang akan hadir Presiden Kelima RI Ibu Megawati Soekarnoputri, untuk memberikan sambutan, arahan, sekaligus membuka seminar Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Bali Era Baru,” kata Koster.
Kader PDI Perjuangan (PDIP) itu melanjutkan, seminar juga dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dan jajaran di institusi tersebut.
Tak hanya itu, kata Wayan, hadir juga Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo.
Koster juga menyampaikan ada perwakilan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), akademisi, praktisi, tokoh-tokoh masyarakat, rektor, sejarawan, antropologi, sosiologi, psikologi, ekonom, ahli pertanian, dan berbagai pakar lainnya.
“Total yang hadir kira-kira 240 orang. Untuk memberi masukan mengenai materi atau konsep Haluan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru,” kata Koster.
Koster menambahkan dirinya memang mendapat penugasan dari Presiden Kelima RI Megawati untuk menyusun konsep pembangunan Bali pada 100 tahun ke depan.
Koster mengaku penugasan tersebut merupakan tantangan berat. Namun, Koster memetakan ada tiga arus utama dalam pembangunan Bali, yaitu senantiasa berlandaskan pada alam, manusia, dan kebudayaan.
Sejalan dengan tiga aspek itu, Koster juga menekankan pentingnya menarik isu tersebut pada tri semaya, yaitu atita (masa lalu), wartamana (masa kini), dan nagata (masa depan).
Ini adalah merupakan arahan dari Ibu Megawati Soekarnoputri yang menugaskan Koster untuk menyusun konsep Bali 100 tahun ke depan.
“Ditugaskan kepada saya kira-kira Januari, tugas yang diberikan cukup menantang. Saya harus betul-betul memeras pikiran otak, berdiskusi dengan didampingi para pakar, para kerohanian juga, untuk menggali dan mendeskripsikan apa yang diarahkan oleh Ibu Mega,” kata dia.
Mengenai persiapan acara ini, Koster menyatakan sudah siap untuk dilaksanakan. Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan dirinya juga akan melaporkan konsep pembangunan Bali 100 tahun ke depan kepada Presiden Kelima RI Megawati dan hadirin sekaligus bertukar pikiran.
Di lokasi acara, Koster melihat suasana arena dan meminta presentasi mengenai pelaksanaan acara kepada pihak penyelenggara secara teknis.
Koster juga meminta operator acara untuk mempraktikkan pelaksanaan kegiatan secara singkat. Peninjauan persiapan di lokasi seminar itu berlangsung sekitar satu jam.
Komentar