ASKARA  – Anggota Komisi I DPR RI Tb Hasanuddin mengaku dirinya belum mengetahui siapa sosok yang akan menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) baru pengganti Laksamana Yudo Margono yang akan didapuk sebagai Panglima TNI yang baru.

Hasanuddin menjelaskan, sesuai UU yang berlaku, pengganti Kepala Staf di masing-masing nantinya diajukan oleh Panglima TNI yang baru kemudian disetujui Presiden.

Hasanuddin menyatakan, Presiden juga dapat menunjuk langsung Kepala Staf setiap Angkatan di tubuh TNi Tanpa harus menunggu persetujuan dari DPR RI.

"Pengganti kepala staf menurut aturannya diajukan oleh Panglima baru kemudian disetujui oleh Presiden atau mungkin Presiden langsung menunjuk siapa yang menjadi KSAL jadi tidak perlu mendapatkan rekomendasi dari DPR RI. Yang perlu mendapatkan persetujuan menurut perundang-undangan hanya Panglima TNI saja," kata politisi PDI Perjuangan ini, Kamis (1/12).

Mengenai rencana kunjungan ke rumah calon Panglima TNI esok hari, Hasanuddin mengatakan, besok sebelum fit and proper test, para Anggota Komisi I plus perwakilan dari fraksi berencana menyambangi rumah Laksamana Yudo Margono.

"Kunjungan itu tidak tersirat dalam aturan hukum atau perundang-undangan tapi besok ada rencana dari pimpinan Komisi I plus perwakilan dari fraksi untuk datang ke rumah," ujar Hasanuddin.

Hasanuddin menyatakan, setelah keputusan fit and proper test sudah diketahui dan diputuskan disetujui maka kediaman yang bersangkutan akan didatangi, namun apabila tidak maka akan diputuskan tidak disetujui ya tidak akan didatangi.

"Kalau saya melihat situasinya kemudian peraturan perundang-undangannya sepertinya disetujui tapi tidak tahu ya karena politik kan ada dinamika," ujar Hasanuddin.

Hasanuddin mengaku, bahan paparan Yodo Margono untuk mengikuti fit and proper test belum dikirim oleh tim dari TNI.

"Belum, kemungkinan esok," pungkas legislator asal Dapil Jabar 8 ini.